Makan malam

151K 16.9K 344
                                    


"Done, god.. Letta cantik banget!"

Raya menatap penampilan diri nya dari cermin yang berada tepat di depan nya.

Yaps.. semua nya memang tak akan memungkiri kecantikan seorang Letta sekarang.

Berkat perawatan yang ia lakukan juga, kulit Letta benar benar terlihat sempurna, putih namun tidak pucat, wajah kusam dan berminyak nya juga sudah tergantikan dengan wajah mulus dan pipi yang kemerah merahan.

Raya tersenyum smirk, sebelum akhir nya senyum itu surut berganti dengan dengusan malas.

Sial. senyum smirk kesukaan nya tak pantas sama sekali di wajah lembut Letta.

"Dek."

Suara Zevan yang terdengar dari balik pintu membuat kedua gadis itu menengok.

wajah melongo yang lelaki itu tunjuk kan membuat Raya mengerutkan kening, berbeda dengan Tata yang menampilkan senyum puas nya, bakat make up yang selalu menjadi bullyan sang Mami akhir nya berguna juga.

"Kenapa?" Zevan yang tersadar segera mengalihkan pandangan, Ia berdehum, sebelum akhir nya membawa langkah nya mendekat di belakang Raya.

"Andai lu bukan Adik gue."

Baik Raya maupun Tata yang mendengar gumaman itu sama sama membulatkan manik nya, berbeda dengan Zevan yang kini malah menampilkan senyum geli nya.

"Canda dek, lu cantik banget, gue yakin Alex bakal nyesel nyianyiain lu."

"Harus nyesel!" Timpal Tata cepat, sedang Raya kembali menapilkan smirk nya, dan kembali surut beberapa detik kemudian karna tak tahan melihat keluguan wajah gadis yang berada di pantulan cermin itu.

"Keluarga Levandra udah dateng, ayo turun!"

Raya mengangguk singkat, tangan nya meraih Hils dengan tinggi 3 cm, tak terlalu tinggi, yang Raya takutkan jika memaksa ia malah mempermalukan nama Letta nanti, kalian tentu tau kalau Raya baru kali ini mengenakan sepatu hak tinggi seperti sekarang, dan tinggi yang paling bisa ia tolerir hanya 3 cm, tak masalah, toh tubuh Letta juga sudah di takdirkan tinggi.

Lihat perbedaan tinggi nya dan Zevan yang kini berada di sebelah nya, hanya mencapai pindak lelaki itu, bukan salah Letta, Zevan saja yang terlalu teratur mencemili tiang bendera setiap hari.

"Malem Pa, Ma." Raya menyapa Xander dan Allisa yang terlihat menampilkan senyum lebar nya, Ia harus berperan sebagai anak kalem nan baik sekarang.

Dengan anggun nya, ia menarik kursi di samping Zevan, Abang kedua Letta itu tak hadir, Raya yakin jika Lelaki itu lebih memilih merayakan ulang tahun Stella, seperti yang lelaki itu bilang adik tercinta nya.

Namun satu hal yang membuat Raya menahan senyum smirk nya agar tak keluar, disana.. di hadapan nya, Alex datang dan menatap nya dengan menampilkan wajah dingin, haha.. Raya tau sekesal apa lelaki itu sekarang.

"Oh iya, Letta lupa, malem Om, Tante, malem Al, maaf mengganggu waktu berharga kalian, ngomong ngomong saya yang meminta Papa untuk mengundang kalian makan malam."

Sepasang paruh baya yang tadi nya sibuk mengerutkan kening itu terlihat tersentak, sebelum akhir nya memberikan senyum lebar dan dan mulai berbicara.

"Tidak apa apa Sayang, justru Tante sama Om berterima kasih karna sudah mengundang kami makan malam, ngomong ngomong, kamu banyak berubah dari terakhir kali kita ketemu, maksud Tante kamu sekarang terlihat jauh lebih cantik." Raya tak memberikan respon, selain senyum tipis tak sampai mata, yang Raya tau, wanita paruh baya itu tengah membual sekarang, tentu alasan nya karna keberadaan Papa dan Mama nya.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang