"Ma.. Pa, boleh Letta minta waktu nya bentar?"Suara Letta mengisi keheningan di meja makan, gadis itu sudah meletak kan sendok nya setelah menyantap seperuh porsi nasi goreng di piring nya.
Xander maupun Allisa yang memang sudah mengakhiri sarapan nya mengangguk mengiyakan, setelah sebelum nya sempat saling memandang heran.
"Letta mau batalin pertunangan Letta sama Alex."
Suara Letta terdengar yakin menguasai sunyi di sana, mereka berdua masih belum ada yang bersuara, begitu pun dengan Zevan dan Zidan yang sama sama menatap Letta heran.
Apalagi Zidan, Ia yang mendengar sendiri ucapan Letta kemarin malam, namun ia fikir gadis itu hanya pura pura untuk menarik perhatian Alex, seperti yang ia tau, Letta sudah lama mencintai Alex, mendengar penuturan Letta sekarang, entah kenapa Zidan mulai merasa jika memang semua nya sudah berubah.
"Kenapa? Bisa Letta jelaskan?"
Xander mengambil alih membuka suara, lelaki itu terlihat cukup mampu mengendalikan keterkejutan nya meskipun ia tak pernah menyangka jika Letta akan mengatakan hal seperti itu.
Yang ia tau, hubungan Letta dan Alex baik baik saja selama ini.
"Akan Letta jelaskan nanti malam, Letta sekarang cuman mau minta persetujuan Papa sama Mama."
"Papa gak keberatan, dari awal Papa udah nyerahin keputusan nya sama kamu."
"Mama juga, apapun itu, asal bisa bikin kamu seneng dan ngerasa gak terbebani, Letta lakuin aja."
Allisa menatap Letta dengan sorot keibuan, ada cairan yang berkumpul di sudut mata Allisa yang sengaja wanita itu tahan, Raya tau, mereka bersikap seperti itu karna tak ingin ia berfikir pendek, baik Papa maupun Mama Letta, mungkin trauma karna kejadian Letta bunuh diri hari itu.
"Seandai nya Letta putusin pertunangan nya, Papa dan perusahaan akan di rugiin?" Xander tersenyum geli, lelaki paruh baya itu meneguk air putih sebelum menjawab pertanyaan Letta dengan sorot geli yang masih kentara.
"Gak ada yang di rugiin dari keluarga kita sayang, dari awal keluarga Levandra yang ingin menjalin hubungan dengan salah satu dari keluarga kita karna mereka membutuhkan sokongan dana dari perusahaan Papa, tapi karna hari itu Papa lihat kamu tertarik dengan pertunangan itu, maka nya Papa setuju."
Raya menyengir lebar mendengar penjelasan Xander, Raya fikir akan ada setidak nya kerugian yang akan Papa nya dapatkan jika memutuskan pertuanangan dari Alex, tidak pernah Raya sangka jika sebenarnya memang keluarga Alex yang ingin mencari sokongan.
Jika benar begitu, bukan kah Alex tak tau malu? Keluarga nya sudah memberi bantuan untuk keluarga Alex namun lelaki itu dengan seenak jidat nya mempermainkan Letta.
Gitu kali ya yang di bilang badan macho mental banci, Ieuhhh..
"Kalau gitu, boleh Letta minta Papa undang keluarga Alex untuk makan malam nanti? Biar Letta yang selesain semua nya sendiri?"
Xander tentu saja mengangguk yakin, lelaki itu bahkan memberikan senyum tipis kepada Letta seolah mengatakan dengan senang hati.
💢💢💢💢💢
"LETTA.. HUAAAA..."
Raya memejamkan mata, masih seperti biasa, suara Tata menjadi penyambut paling meriah saat Raya memasuki kelas.
Menahan tangan nya untuk tak menampol wajah Tata saat itu juga, Raya memilih menaruh tas nya acuh sembari menheluarkan ponsel dari saku.
Kehidupan nya berubah saat menjadi sosok Letta, gadis itu selalu menjadi perhatian banyak orang, jika dulu saat menjadi Raya, ia tak sungkan untuk memicingkan mata, hanya begitu sudah cukup membuat mereka menunduk ataupun mengalihkan pandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Or Feraya
FantasyVioletta Devana Maheswara Cupu, bodoh, lemah, ceroboh, gak guna, korban bully, dan sampah, kata kata itu rasa nya sangat cocok dengan kehidupan seorang Violetta Memiliki keluarga yang lengkap, dengan Kedua orang tua kaya dan juga kedua Abang yang me...