Eksekusi

66.5K 8.4K 980
                                    

Adegan 🔞

Plis jan salah faham😭 Maksud aing tuh banyak adegan kekerasan like psycho" gtu

Jangan di tiru y pren, Ini Biru lagi kesurupan aja😭😭

Yang nunggu pembalasan buat Angel + Panji nih

Jangan lupa vote.

Jangan lupa juga Follow ig Vee @uvi_anna dan follow wp aing sekalian.

Happy reading❤

*****

Albirru memasuki rumah kayu sederhana yang berada jauh dari kota, terletak di  kawasan hutan belantara, tempat yang biasa ia gunakan untuk mengeksekusi para korban nya.

Dengan setelan hitam hitam tak luput pula masker dan topi hitam ia kenakan, seorang lelaki dengan badan kekar berada di sebelah pintu masuk memberikan sebuah pisau lipat berukuran kecil pada nya, pisau kesayangan yang biasa ia gunakan, tentu kalian sudah lebih dulu tau untuk apa.

Ia bersandar dengan satu kaki tertekuk kebelakang, melepas masker dan topi nya yang dengap sigap pengawal nya tangkap, manik nya menatap dua orang sandra nya yang di ikat pada sebuah kursi kayu juga karung hitam yang menutupi wajah mereka.

Albirru tertawa sinis, menatap pada dua pengawal yang berada di belakang mereka dengan tegas.

"Buka!"

Seringai tajam ia tunjuk kan saat kedua orang berbeda jenis namun sama sama memilik hati setan itu terlihat bingung sembari menatap sekitar, di detik saat mereka menatap ke arah nya, Albirru tak segan untuk memainkan pisau yang berada di tangan nya dengan lihai.

Berbeda dengan seorang lelaki yang langsung menunjuk kan raut menegang dengan urat urat yang menonjol, perempuan yang berada di sebelah nya malah terdiam sembari memandang nya cengo, ia memang baru bertemu dengan sosok sesempurna itu, terkecuali para selebritis yang biasa ia lihat lewat televisi.

Masih dengan memainkan pisau nya, Albirru melangkah mendekat, ia berhenti tepat di hadapan seorang lelaki yang masih menunjuk kan reaksi yang sama.

"Masih inget gue, Panji?"

Panji mengetatkan rahang, bibir nya menipis menahan emosi yang berkumpul di kepala.

Albirru terkekeh tajam, ia menepuk pundak Panji dengan pisau di tangan nya yang membuat lelaki itu meringis.

"Calm down bro, gue lupa kalau lagi pegang pisau."

Panji meringis sembari menengok ke arah Bahu nya yang mengucur darah segar, Albirru memang menepuk nya tak terlalu keras, namun dari sana ia tau setajam apa pisau yang Albirru pegang.

"Sialan lu Al, lepasin gue bangsat!"

Albirru menyedekapkan tangan, melihat reaksi Panji yang berusaha melepaskan tali yang melilit tubuh nya, sedang Angel yang masih tak mendapat serangan hanya bisa diam dengan memberikan gerakan kecil seperti mau tak mau mencoba melepas tali yang mengikat tubuh nya.

"Panji, Angel." Albirru bergumam dengan tangan yang mengarahkan pisau nya pada dinding kayu hingga terdengar bunyi deritan khas.

"Kalian dalang di balik kematian Zidan kemarin, kan?"

Bunyi pekikan yang jelas terdengar dari gadis yang sedari tadi terdiam membuat Albirru menengok dengan menawan di bibir nya, Angel bahkan langsung menggigit bibir bawah sembari meneguk ludah susah.

"Ada yang mau lu bilang, Angel?"

"JANGAN GANGGU CEWEK GUE, BANGSAT!" Albirru menengok ke arah Panji dengan pandangan meremehkan, efek punya wajah tampan ya gini, cuman tanya di bilang ganggu, roman roman nya Panji juga tau kalau Angel terpesona dengan wajah tampan nya.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang