First Date

67.6K 7.7K 319
                                    


Raya turun setelah lima belas menit ia berganti pakaian, tidak tomboi tomboi amat, tidak juga terlalu feminim, inti nya dari semua pakaian di 2 lemari besar yang ada di walk in closed nya, hanya ini yang yang paling cocok untuk ia kenakan.

Manik nya mengedip lambat saat sadar Albirru kini menatap nya lamat, netra lelaki itu bergerak naik turun membuat Raya tak sungkan untuk menabok lengan lelaki itu, tak tanggung tanggung, Albirru bahkan langsung berjengit kaget karna itu.

"Apa sih Ai?"

"Kenapa liatin gitu?" Tanya Raya penuh selidik, masalah nya hari ini ia mengenakan lipcream dengan warna pink natural, takut takut jika Albirru menyadari itu dan meledeki nya habis habisan, Raya takut tak bisa menahan air mata nya jika seperti itu, ia baru sadar jika perubahan emosi nya karna jadwal menstruasi Letta, terbukti tamu bulanan nya datang semalam.

"Gak papa, liatin pacar sendiri gak dosa, beda kalau liatin pacar orang lain."

Awsss.

Untuk kedua kali lengan Albirru menjadi korban tabokan kedua dari Raya, lelaki itu meringis dengan mendelik gemas ke arah Raya.

"Apa lagi sih Ai, udah ayo ah jalan, keburu babak belur kalau masih di sini, kayak nya rumah kamu punya aura aura panas deh, maka nya kamu berubah jadi kesurupan maung gitu."

Anjir.

Raya mendelik garang, itu maksud Albirru Raya kesurupan maung gitu? Raya yakin jika sebenar nya Albirru yang kesurupan mbak kunti yang menempeli tubuh Tata, bukti nya lelaki itu semakin cerewet pagi ini.

"Apa maksud nya ngomong gitu, kamu mau bilang aku kesurupan maung gitu? Dengerin ya Bi, kayak nya bukan aku deh yang kesurupan tapi kamu, lagian mana ada liatin pacar itu gak dosa, pacar itu masih keitung bukan mahram," seru Raya dengan manik mendelik tak terima. Zevan sekali lagi yang merasa terkucilkan karna keuwuan langka dari kedua pasangan baru itu memilih beranjak, menyesal ia pindah ke ruang tamu tadi, meninggalkan kenyamanan kamar nya yang begitu sepi.

Albirru tersenyum senyum sendiri sembari menggiring Raya menuju mobil nya. Raya semakin meringis ngeri melihat itu.

"Tuh kan, jangan bilang kamu kesurupan beneran ya Bi?"

Albirru tertawa kencang, ia menutup pintu mobil dan dalam sekali sentak membawa Raya kedalam pelukan.

"Bukan kesurupan Ai, tapi panggilan aku kamu dari bibir kamu itu bikin candu."

Huwanjingg..

Dan Raya menepuk kening nya kemudian.

💢💢💢💢💢

Raya mendesah resah, ia menatap Albirru dengan kening berkerut heran, bayangkan saja, mereka sudah satu jam lebih berkendara, dan lelaki yang kini duduk di belakang kemudi dengan kaca mata hitam yang semakin menyempurnakan penampilan nya itu tak juga menghentikan mobil sport berwarna abu abu metalic milik nya.

"Ini sebener nya kamu mau ajakin gue kemana sih Bi?" Raya bertanya dengan nada frustasi, gadis itu melirik ke arah Albirru dengan tak santai, sudahdi bilang gadis itu berada di mode 'senggol bacok' sekarang.

"Gak tau." Dan jawaban santai dari Albirru membuat Raya menatap lelaki itu nyalang dengan mulut terbuka, sedangkan Albirru menatap nya sekilas dengan cengiran tanpa dosa nya.

What the--

"Biiiiiii.... Greget banget aku sama kamu, hari ini tuh kamu kayak orang kesetanan tau nggak, udahlah pagi pagi tiba tiba ada di depan kamar, ngajak pergi, gak tau nya malah gak ada tujuan gini, tau gitu aku milih rebahan di kamar tadi," seru Raya dengan nada tertekan hebat, bagaimana tidak, ia fikir Albirru ingin mengajak nya kesuatu tempat untuk menghilangkan kesedihan lelaki itu atas meninggal nya Danu kemarin, namun siapa sangka jika memang Albirru seperti tengah cosplay menjadi orang linglung sekarang.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang