Assalamu'alaikum guys❤
Vee mau kasih attention kalau nanti ending yang disini bakal berakhir sad ya.
Maaf banget kalau ini mengganggu kalian, buat tim yang menolak sad end Vee mau kasih tau ini dan terserah kalian mau berhenti sampe sini atau terus. Boleh banget juga kalau nunggu PO nya VOF.
Buat kalian yang lanjut..
Happy reading❤
****
Ting.
Raya menengok ke arah ponsel nya yang berdenting, tangan nya menaruh pulpen yang di genggam nya untuk mengerjakan tugas di atas buku. Ia beranjak, mengambil ponsel yang tergeletak di atas kasur.
Nama Al dengan simbol love berwarna biru membuat Raya tersenyum tipis, perlahan senyum itu menjadi seringai saat sadar apa yang lelaki itu kirimkan.
"Tunggu pembalasan dari gue--Stella." Desisan tajam itu di sertai dengan senyum miring dan manik yang memandang dingin kedepan.
Secepat kedipan mata ponsel nya sudah tertempel di samping telinga, menghubungi nomor berbeda yang berada di kontak nya.
"Hallo, Ta. Gue ada tugas buat lu. Kesini cepet, bilang kalau lu nginep, besok bakal ada adegan menyenangkan."
💢💢💢💢💢
Raya mengerutkan kening nya heran, netra nya menatap lelaki yang kini berada di hadapan nya dengan pakaian formal yang membuat kadar ketampanan lelaki itu menanjak drastis, benar benar over load hingga Raya fikir jika lelaki di depan nya itu bukan lagi seorang manusia.
"Masuk Ai!" Raya mengedipkan mata nya dua kali, memilih mengikuti apa yang lelaki itu mau dan duduk di samping kursi kemudi. Beberapa kali ia memberanikan diri melirik ke arah Albirru, apalagi saat tak ada penjelasan sedikit pun yang keluar dari mulut lelaki itu.
Iya, yang kini mengenakan pakaian formal dengan kemeja hitam berlapis jas senada itu adalah Albirru, entah bagaimana cerita nya lelaki itu mengenakan pakaian formal hanya untuk pergi ke sekolah.
Raya jadi takut kalau kalau Albirru saat ini sedang dalam fase linglung, tak sadar dengan apa yang ia kenakan. Eh--tapi tunggu, memang nya orang tampan juga bisa linglung?
Ck.
"Tanya aja Ai."
Raya mendengus tak suka, padahal Albirru tau ia penasaran sedari tadi, tapi lelaki itu seakan pura pura tak tau apa yang membuat nya penasaran. Jika memang begitu lebih baik Raya diam saja, biar Albirru yang kelabakan jika ia diamkan nanti.
Ck.
Kali ini decakan itu terdengar dari mulut Albirru, memang pada dasar nya kedua nya memiliki ego tinggi, tak ada hari tanpa perdebatan diantara mereka.
"Tanya dong Ai," paksa Albiru dengan wajah malas.
"Belum ku tanya pun harus nya kamu udah tau apa yang bikin aku penasaran Bi, kamu tuh, tinggal kasih tau aja apa susah nya." Albirru menghembuskan nafas pelan, dahlah, ia mengalah saja, padahal ia hanya ingin di perhatikan, Raya saja yang tak peka.
Andai saja bisa, Albirru akan mengatakan 'kamu juga, tinggal tanya aja apa susah nya sih, susah banget nyenengin pacar sendiri' namun karna Albirru masih tak ingin perang dunia ke dua hadir, jadi ia lebih memilih diam, iyakan saja apa yang gadis nya itu katakan.
"Terus gimana, mau cerita apa mau diem dieman aja nih?" Baru juga hati nya dongkol, namun hanya karna mendengar pertanyaan bernada malas dari Raya saja Albirru sudah senyum senyum sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Or Feraya
FantasyVioletta Devana Maheswara Cupu, bodoh, lemah, ceroboh, gak guna, korban bully, dan sampah, kata kata itu rasa nya sangat cocok dengan kehidupan seorang Violetta Memiliki keluarga yang lengkap, dengan Kedua orang tua kaya dan juga kedua Abang yang me...