Pasukan The Phoenix

74.4K 9.3K 336
                                    


Buat kalian yang kemarin kasih saran nama buat inti The Phoenix, thanks banget😊

Beberapa ada yang Vee ambil, dan beberapa ada yang dari pemikiran gue sendiri.

Kalian ada yang bisa edit Vidio buat thriller gak sih 😢😢😢 pengen bikin buat thriller nya VOF tapi gue gak bisa 😭😭😭😭😭

Help me guyyssss..

Semoga kalian puas sama part ini❤

Vote nya jan lupa ogheeyyy..

Eitss.. Absen nya kuy👉

Kuy Gaskeuunn

*****

"Gue mau ke atas, kalian bisa kenalan sama Letta tapi awas kalau bikin dia gak nyaman." Ancaman Albirru di sambut gerakan mengangguk serentak oleh mereka--terkecuali Raya, lagi pula siapa yang berani membuat gadis bos nya itu merasa tak nyaman, mereka masih sayang nyawa, tak berkeinginan sama sekali untuk menjadi korban kemarahan Albirru selanjut nya.

Kali ini pandangan Albirru menatap ke arah Raya, gadis itu menjungkitkan alis nya seakan bertanya.

"Gue ke atas, kamar gue di lantai dua pintu warna hitam, lu bisa kesana kalau bosen atau keganggu sama mereka, kalau males keatas lu bisa langsung telphon gue, lu bisa minta laptop sama Rayyan kalau mau nonton, jangan--"

"Astaga Bi, iya. Lu mau ke atas aja kek mau izin perang."

"Pfffttt.." Albirru berdecak mendengar balasan Raya, apalagi dengan para anggota nya yang jelas tengah menahan tawa. Sial, baru kali ini Albirru merasa di permalukan, aneh nya ia tak merasa marah sama sekali.

Memilih beranjak, tangan nya masih sempat mengacak puncak kepala Raya sebelum berlalu pergi di susul dengan suara Raya yang mendengus kesal.

Para anggota The Phoenix di buat berbinar melihat itu, bukan hanya baper, melainkan juga karna Albirru yang tiba tiba saja menjadi secerewet sekarang, padahal biasa nya, menjawab dengan satu dua kata saja sudah Alhamdulillah.

Beberapa anggota lain mendekat saat melihat Albirru menghilang di ujung tangga, tak luput para inti The Phoenix yang turut menggeserkan badan mendekat.

Raya berdehum canggung, ia memang sering satu ruangan dengan banyak lelaki. Ingat ia juga seorang leader geng motor di Raga nya yang dulu, namun mereka tak sedekat ia dengan anggota nya dulu.

"Bu bos nama panjang nya siapa dong, kasih tau." Suara yang terdengar dari lelaki berambut keriting sebahu itu membuat Raya menengok, sekilas Raya merasa jika lelaki itu mirip Adam, teman si Alex--anjing--mungkin karna sama sama memiliki rambut keriting. Namun tidak juga, Raya fikir jika lelaki itu terlihat lebih kalem, di dukung dengan wajah baby face yang membuat orang gemas, jika tak kembali melihat otot kekar dan tubuh lelaki itu yang besar berotot.

"Violetta Devana Maheswara, biasa di panggil Letta." Pasukan The Phoenix itu mengangguk serempak, begitu pula dengan pasukan inti yang kini mulai meyebutkan nama satu persatu.

"Gue Revan Dimas Mahendra, bisa di panggil, Revan, Dimas, atau Mahen juga boleh. Gue pasukan inti, gak lupa kan? gue Vokalis di kafe waktu itu." Tentu Raya tak akan lupa, seperti yang lelaki itu katakan, ia memang si Vokalis yang membuat Tata menjerit jerit di tempat, kemarin. Entah bagaimana reaksi gadis itu jika tau kini ia kembali bertemu dengan seseorang yang sudah Tata nobatkan menjadi salah satu Mas Crush nya dari kemarin.

"Kalau gue Abiandra Veril Attaqi, panggil Andra aja, jangan Abi takut nya si bos salah faham, posisi gue sebagai penyerang disini." Itu, si rambut kriting tadi yang berbicara, unyu unyu gitu posisi nya penyerang, Raya jadi penasaran dengan skill beladiri Andra. Mungkin lain kali ia bisa menanyakan nya pada Albirru.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang