Kafe

91.9K 10.4K 344
                                    

Up up up... Ku usahain up tiap hari ya😘

Kalian jangan lupa vote + komen.

Oh ya, mau tanya nih, kalian lebuh setuju kalau Raya di sebut Letta atau tetep kayak gini, cause di part kenarin ada yang bilang kalau lebih baik Raya nya di panggil Letta.

Gimana menurut kalian? bantu jawab di komen ya dear❤

Happy reading guys..

******

Gadis cantik dengan setelan kaos pendek hitam dan jumpsuit santai berwarna khaki itu keluar dari kamar nya dengan menenteng sling bag hitam senada kaos nya.

Malam ini bertepatan dengan malam minggu, sudah menjadi hal lumrah bagi para remaja untuk bersenang senang di luar rumah untuk nongkrong ataupun dinner dengan gebetan, bahkan tim jomblo yang hanya gabut pun tak ingin ketinggalan. Raya sendiri-si single kasta tinggi itu kini tengah berniat untuk pergi, selain karna bosan dirumah, ia juga ingin me time, toh hanya ada si kembar di rumah. Zevan tentu tak bisa menjadi jawaban atas kegabutan nya, karna ia sendiri yang meminta Zevan untuk istirahat tadi. Apalagi Zidan, mustahil bagi Raya untuk menyapa iblis berwajah malaikat itu lebih dulu. Raya tentu mengakui ketampanan dua abang Letta itu, meskipun pada Zidan, ia sedikit tak ikhlas sebenar nya.

Mobil mercy hitam itu menjauh dari rumah megah dua lantai yang terlihat sepi tak berpenghuni itu. Para maid juga pastinya sudah pindah menuju kamarnya masing masing setelah memastikan ketiga anak tuan dan nyonya nya itu makan dengan baik. salah satu hal yang menjadi alasan Raya pergi sekarang. lebih aman, tanpa mendengar pertanyaan yang mungkin membuat Raya harus memutar otak mencari alasan.

Ting.

Denting notifikasi dari ponsel nya membuat Raya melirik benda persegi itu sebentar, nama Gave yang sekilas ia lihat disana membuat Raya mengerutkan kening. Ia berniat membuka pesan itu saat ia sampai di tempat yang di tujunya, namun lampu jalanan yang menunjukkan warna merahnya membuat Raya menghentikan mobil. Berikut, ia pun memilih membuka pesan dari Gave.

Gaveriel

Bisa ketemu besok?

Gw jemput depan rumah.

Raya menautkan alis nya, seingat nya ia tak memiliki janji pada siapapun. Seringai tipis nya tercipta, ia berfikir, mungkin ia memulai rencana nya mendekatkan Letta dan Gave dari besok.

Letta

Ok

💢💢💢💢💢

Raya keluar dari mobil hitam nya saat kuda besi itu sampai di depan salah satu kafe yang dari sepengetahuan nya baru di buka beberapa hari lalu.

Raya tak heran jika kini suasana kafe itu cukup ramai, kafe ini memiliki suasana kebun yang membuat para pengunjung betah berlama lama disana. Meskipun tak seluas kafe Bintang--kafe yang ia datangi beberapa minggu lalu. Namun poin plus nya di mata Raya, kafe ini mempunyai panggung mini yang pasti nya sudah bisa di tebak jika ada band yang akan menghibur disana.

Raya suka musik, ia bisa seharian full membaca buku di temani dengan alunan musik yang cocok di telinga nya bahkan tanpa ingat ia sudah makan atau belum.

ia duduk di sisi kiri tak jauh dari mini panggung yang dari awal menjadi perhatian nya. Seorang pelayan mendatangi dengan sebuah buku menu di tangan nya.

"Mau pesan apa kak?"

"Matcha latte satu, sama redvelvet, ada?"

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang