Kantin

65.6K 8.8K 1K
                                    

VOF UPP

Jangan lupa vote + komen pren

Follow juga akun Vee, awas aja kalau nggak.

ku cincang kalian nanti Mweheheheh

Jangan lupa juga follow ig @uvi_anna dan ig penerbit @momentous.publisher buat info PO VOF ya.

Happy reading❤

****

Raya menguap sembari menatap malas lelaki yang kini tengah duduk di atas motor nya sembari menatap nya heran, lelaki itu Albirru, entah tengah kesurupan apa, Albirru datang kerumah nya dengan seragam sekolah lengkap di jam setengah tujuh kurang dua puluh menit.

CATAT! JAM SETENGAH TUJUH KURANG DUA PULUH MENIT A.K.A JAM 06.10.

Raya mau tak mau harus segera bangun setelah mendapat alarm hebat ala Zevan yang membunyikan music rock dari ponsel nya dengan volume full dan di taruh nya tepat di samping telinga.

Astaga.. Benar benar definisi sempurna dari pagi yang penuh dengan umpatan.

"Sebener nya aku heran, kamu mau sekolah apa mau bersih bersih sekolah sih Bi, beneran ini pagi banget loh, masih jam setengah tujuh kurang, sekolah jam segitu ada apa? Paling juga pak Putu belum buka gerbang sekolah," gerutu Raya dengan wajah menahan kantuk, bayangkan saja ia baru tidur saat jam 1 dini hari tadi, ia lupa jika ada PR dari dua pelajaran sekaligus, sial nya lagi ia baru ingat saat menata buku ketika ia sudah hendak tidur, jadilah ia mengerjakan dua mapel PR itu dengan sistem kebut semalam, benar benar memacu adrenalin, namun juga kapok jika seperti ini, efek jarang balap motor dan kumpul dengan anggota geng nya lagi, Raya jadi terbiasa tidur di bawah jam 12 malam.

"Belum sarapan, pengen sarapan sama kamu." Raya menyipitkan mata, mendengus malas kemudian saat Albirru terkikik geli. Raya memang senang dengan perubahan Albirru, namun lelaki itu tak tiba tiba menjadi orang gila kan? seperti sekarang, tanpa ada lelucon sedikitpun Albirru malah tertawa.

Albirru menyodorkan helm ke arah Raya, gadis itu menerima walaupun dengan tampang tak ikhlas, mau bagaimana lagi, sudah terlanjur, toh tak mungkin rasa nya ia kembali ke kasur dan rebahan lagi, yang ada ia bisa mendapat siraman air keran dari Zevan, sosok ibu sejati berkedok kakak memang.

"Kamu tuh gak cocok banget kalau lagi ngegombal Bi."

"Lah kok gitu?" Tanya Albirru tak terima.

"Soal nya kamu kalau lagi gombal lebih kayak orang kesurupan, gak jadi baper malah ngeri." Albirru melirik spion dengan pandangan mata tajam. menatap ke arah Raya yang kini tersenyum dengan sudut bibir terangkat sebelah.

"Itu mah kamu yang aneh Ai."

"Kamu dalam mode cuek plus dingin itu udah paling cocok Bi."

"Terserah Ai, terserah! Asal kamu seneng aja!"

💢💢💢💢💢

Seperti yang sudah Raya katakan, sekolah masih sepi saat mereka datang, namun tidak dengan Pak Putu yang ternyata kini sudah datang dengan duduk di pos nya di temani sepiring pisang goreng dan secangkir kopi, yang entah dapat dari membeli atau memalak ibu ibu kantin.

Raya turun dari motor Albirru, setidak nya hal yang patut ia syukuri saat ini tak ada mata mata yang selalu memandang nya penasaran saat ia datang bersama Albirru.

Raya menekan pengait helm, melepas benda berwarna hitam itu dari kepala nya dan menyodorkan nya pada Albirru. ia memejamkan mata tak semangat saat Albirru merapikan rambut nya.

"Ngantuk banget?"

Raya berdehum menanggapi. Albirru menggelengkan kepala, entah jam berapa gadis itu tidur samalam, padahal ia mengantar Letta pulang bahkan sebelum jam lima sore.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang