Kemarahan Albirru

91.6K 11.5K 327
                                    


HAPPY 2  MONTHSARY GUYS....

Gak nyangka banget VOF udah dapet dua bulan, dan dalam waktu dua bulan ini udah hampir 300k viewers itu udah Alhamdulillah bgt buat Gw😢😢

Thanks banget buat kalian yang udah nemenin Vee selama ini.

Untuk kalian para Readers, Gw tau kalau Typing Gue emang sering gak sesuai sama PUEBI, untuk yang merasa terganggu Gw pribadi minta maaf banget sama kalian.

Gw gak meminta kalian buat suka sama cerita ini, Gw author pemula, dan Gw baru bener bener belajar dari cerita ini karna cerita Gw yang lain gak terlalu banyak readers nya.

Gw minta buat kalian ngertiin ya, Insya allah bakal Gw revisi pas udah tamat biar kalian gak bingung kalau ada pembaruan, kalau kalian emang gak bisa, Gw juga gak bisa maksa kalian buat stay sama cerita  ini☺

Untuk kalian yang masih betah sama cerita nya, Enjoy it, and Happy reading.

Thanks karna udah dukung dan stay sama cerita Gw❤❤

💢💢💢💢

Albirru menaruh tas nya begitu saja hingga terdengar bunyi bruk dari bangku milik nya menguasai ruangan. Pandangan nya mengedar dengan alis memicing, tak ada satu orang pun dalam kelas 12 IPA 3 itu sekarang. jelas saja, ini sudah masuk waktu jam istirahat pertama, ia saja yang dengan seenak udel nya baru datang berbekal menyelinap masuk dari tembok belakang sekolah. Sekalipun tak akan ada yang protes jika Ia masuk melalui gerbang depan--hanya dengan menatap tajam dan sedikit mengancam, Albirru pasti akan di izinkan masuk begitu saja. Namun yang pasti Albirru lebih suka masuk melalui dinding belakang, lebih ekstrim saja menurut nya.

Ia duduk dengan mengangkat kaki ke atas meja, tangan nya merogoh ponsel yang berada di saku celana, senyum smirk nya terlihat bersama dengan layar ponsel nya yang tengah menghubungi nomor seseorang.

memanggil Luv💜...

Albirru mendengus dengan senyum tipis saat melihat nama kontak yang tertera di ponsel nya. Astaga.. Ia saja masih tak percaya, jika sebelum nya ia sempat memberikan nama itu untuk nomor seseorang yang beberapa pekan terakhir mampu membuat nya penasaran.

Kening nya mengerut saat panggilan nya di tolak begitu saja, ia bahkan memberikan kekehan tak percaya sebelum kembali menekan tanda panggil untuk kedua kali nya.

Tak selang dua detik, suara gemerusuk di sebrang sana terdengar.

"Lu dimana?" Ia bertanya tanpa basa basi, bibir nya menahan senyum yang memaksa keluar saat mendengar ocehan gadis itu.

Ia mengulum bibir, hampir menyemburkan tawa saat mendengar omelan gadis itu karna ulah nya. Bukan sepenuh nya salah nya kan? toh Albirru tak tau jika Raya berada di perpustakaan sekarang.

"Lu nya aja yang bego, seharus nya sebelum ke perpus lu silent dulu tuh hp," tukas Albirru ringan, ia sengaja mengatakan nya dengan nada mencemooh, tepat nya menyindir kebodohan gadis itu yang mengaktifkan suara ponsel nya saat berada di perpustakaan. Tapi tak apa, toh itu juga yang membuat Raya mengangkat panggilan dari nya.

Suara erangan tertahan yang sayup sayup terdengar membuat Albirru mengerutkan kening, Ia membawa kaki nya turun dan duduk dengan tegak.

"Ta? Lu masih disana?" tak ada jawaban, selain deru nafas yang terdengar jelas dari seseorang disana, beberapa detik Albirru masih diam dengan raut resah yang kentara. suara gemerusuk yang terdengar beberapa kali tak lagi membuat Albirru menahan untuk kembali bertanya.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang