Chapter 65

177 12 6
                                    

Enjoy!

Hari yang baru menggantikan hari sebelumnya, mentari mulai menyinari cahayanya ketika pagi tiba. Hari pertama di minggu itu, memaksa orang-orang untuk bangun dari tidur mereka untuk beraktivitas.

Seperti di rumah kediaman keluarga Janvers, kegaduhan yang normal terjadi ketika sang bungsu sibuk mencari perlengkapan sekolahnya.

"MAMA, LIHAT KAOS KAKI LIO NGGAK?" tanya Liora berteriak dari lantai atas. Jika hari ini bukan hari senin yaitu hari upacara, apalagi ia akan bertugas menjadi pembawa bendera, ia tidak akan sesibuk ini.

Alrine menghela nafas panjang ketika sedang menyajikan sarapan di meja makan, Lionel dan Leander yang duduk hanya terkekeh sudah tahu dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Sedangkan Rain yang merupakan orang baru di rumah mereka hanya diam menyimak.

"COBA CARI DI CUCIAN!" balas Alrine tak kalah menggelegar.

Sesaat kemudian Liora berseragam lengkap turun membawa tas ranselnya dengan kaki telanjang.

"Nggak ada, Ma. Lio inget minggu lalu naruh di keranjang."

"Kalau Mama ketemu gimana?" tantang Alrine pada putrinya, lalu menuju ruang cuci. Liora mengekori Mamanya ikut mencari lagi.

"Ini apa?" Tak sampai satu menit, Alrine mengangkat sepasang kaos kaki sekolah Liora.

Liora menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lalu mengambil kaos kakinya, "perasaan tadi nggak ada deh." gumamnya heran.

Kadang Liora curiga sendiri, apakah Mamanya punya alat pelacak yang bisa melacak semua barang-barangnya yang hilang? Padahal Liora ingat dia sudah mencari kaos kakinya di sana.

"Udah, buru sarapan gih," suruh sang Mama pada putrinya, Liora pun segera memakai kaos kakinya lalu berlari kecil menuju meja makan. Ia memilih duduk di samping kursi Mamanya karena kursinya diduduki Rain.

"Udah ketemu?" tanya Lionel setelah menyeruput habis kopinya.

Liora mengangguk sambil menyendok nasi goreng buatan Mamanya ke piring, "masih misteri, kenapa barang hilang kalau Mama yang cari pasti ketemu." ucapnya mengundang kekehan.

"Betul, betul," timpal Lionel menyetujui. Kalau bukan Liora yang barangnya sering hilang, biasanya pria itu yang merepotkan istrinya untuk mencari barangnya.

Alrine tiba dengan jas dokternya lalu duduk di sebelah Liora, "Itu mah kalian aja yang buru-buru nyarinya."

"Loh Mama udah balik kerja?" tanya Leander, Mamanya pun mengangguk.

"Bosen di rumah," jawab Alrine pada putranya, "Rain, gimana tidur semalem? Lio nggak nendang kan?" tanya Alrine pada gadis yang duduk di sebelah Leander.

Semalam Rain memang tidur di kamar Liora sebab kamar tamu belum sempat dibersihkan.

"Mama pertanyaannya kayak Lio masih bocah aja," sungut Liora pada Mamanya.

Rain tersenyum tipis lalu menggeleng, "nggak kok Tante, cukup nyenyak semalem."

"Tuh," celetuk Liora.

"Bagus deh kalau gitu."

_~_

"Nanti balik bareng kita nggak?" tanya Leander pada adiknya yang turun di depan gerbang sekolah.

"Kayaknya Lio ke SMA Angkasa deh nanti, kakak kelas mau ujian jadinya kelas lowong." ucap Liora setelah menimbang-nimbang.

"Oke, bawain cilok depan sekolah ya!" pesan Leander dari mobil, adiknya pun mengacungkan jempol lalu berjalan memasuki gerbang sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

P.S Don't Tell Anyone [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang