Chapter 12

184 15 0
                                    

Jangan lupa tekan bintangnya ya!

Enjoy!

Hari senin telah tiba, hari pertama sekolah kedua kembar Antares menginjak bangku SMA. Leander dan Liora berjalan beriringan dengan seragam yang berbeda.

Leander tampak dewasa dengan celana panjang biru tua dan kemeja putih serta rompi senada dengan celana sebagai pakaian wajib pada hari senin di sekolah Angkasa. Begitu pula dengan Liora tampak cantik dengan seragam putih abu-abunya.

"Asik anak-anak Mama udah SMA!" sorak Alrine melihat anak-anaknya menggunakan seragam sekolah lengkap. Ia jadi nostalgia dengan masa SMA-nya saat masih di Indonesia, karena dulu ia melanjutkan pendidikan SMAnya di Denmark, yang murid-muridnya tidak diwajibkan menggunakan seragam setiap hari.

Lionel sebagai seorang Ayah, ikut senang dan bangga karena dapat membesarkan kedua anaknya hingga tumbuh tampan dan cantik seperti dirinya dan Alrine.

"Bentar lagi bisa bawa mobil dong?" tanya Liora memancing Papanya.

"Tunggu 17 tahun, dapet KTP abis itu SIM. Baru bisa." jawab Lionel menekankan.

Kembar duduk berdampingan seperti biasa, keluarga itu sarapan pagi bersama sebelum beraktivitas masing-masing.

"Mama aja 15 tahun udah bisa bawa mobil," tambah Liora sambil mengambil nasi. Alrine yang disebut hanya cuek saja sambil memakan sarapannya.

"Itu Mama, Lio sama Lean? Papa nggak papa bolehin dulu. Sopir kan masih siap sedia nganter kemana aja." balas Lionel final.

Liora merengut, ia menyenggol kembarannya meminta bantuan hingga laki-laki di sampingnya tersadar dari lamunannya.

"Masih pagi ngelamun, awas kemasukan poci!" celetuk Liora.

Leander tak membalas hanya melanjutkan makannya.

Alrine memperhatikan anak laki-lakinya sedari tadi, Leander terlihat lesu pagi ini. Ia tahu anak itu tak ingin berpisah sekolah dengan saudarinya.

Setelah selesai makan, Alrine berdiri dan mengambil tasnya, "Hari ini Mama yang nganter,"

"Loh, tumben. Ada apa gerangan Ibunda Ratu?" tanya Liora baru juga selesai makan.

"Mama mau nostalgia masa SMA." alibi Alrine.

Liora mendekat pada Papanya, dan berbisik, "Pah, mama nggak ada salah makan atau minum kan?"

Sang papa mengernyit, "baru terima gaji kali." bisik Lionel.

"Hmm, make sense."

"Udah selesai bisik-bisiknya? Ayuk nanti telat!" suruh Alrine lalu berjalan terlebih dahulu ke mobilnya.

"Perlengkapan ospek jangan lupa, Li!"

Liora dan Leander segera mengambil tas dan perlengkapan ospek, tak lupa berpamitan pada Papa mereka dan menyusul sang Mama tercinta.

_÷_

Tak perlu waktu yang lama, tibalah mereka di sekolah baru Liora. Siswa-siswi berkerumun masuk lewat gerbang sekolah karena bel upacara sudah berbunyi.

"Cepet banget upacaranya jam 7 tepat," keluh Liora.

Alrine terkekeh, "Ya namanya sekolah negeri, seragam udah lengkap kan? Dasi, topi, plastik, papan nama?"

"Udah kok, cuma roknya aja agak ketat." jawab anak gadisnya mengeluhkan rok sekolah barunya.

"Rok abu-abu emang gitu, lama-lama Lio terbiasa kok. Makanya jangan pecicilan nanti sobek," balas Alrine memperingati, "udah sana gih, kalau telat Lio dihukum nanti."

P.S Don't Tell Anyone [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang