(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ
"KALIAN SEMUA BENAR-BENAR TIDAK BERGUNA!"
Elios De Eirik Erde, mengamuk saat dirinya melihat kedatangan Laura, prajurit, dan ksatria di istana tanpa adanya Alara. Ia marah pada mereka semua karena tidak bisa membawa satu orang gadis saja.
"SEBENARNYA APA YANG KALIAN LAKUKAN HINGGA KALIAN KEHILANGAN GADIS ITU?!"
Laura yang melihat Elios benar-benar marah, hanya bisa terdiam. Ia menggigit bibir bawahnya karena merasa takut saat melihat sisi Elios yang seperti iblis sekarang.
"Yang Mulia, kami telah berusaha untuk menahan orang itu agar tidak membawa Lady Natasya tetapi orang itu begitu kuat hingga kami kewalahan," ucap Ksatria William.
"Daniel William, aku memerintahkanmu agar kau membawa gadis itu bukan tangan kosong!" ucap Elios.
*Brak
Tubuh Daniel William seketika terpelanting ke dinding dengan keras hingga pria itu mengeluarkan banyak darah dari hidungnya.
"Itu adalah pelajaran untuk kalian yang tidak becus memenuhi perintahku!" ucap Elios. Pria itu akhirnya melangkahkan kakinya untuk pergi menuju kamarnya. Mendinginkan pikirannya.
Beberapa prajurit yang terkena amukan dari Elios beberapa sudah ada yang tidak bernapas. Tentu Laura tahu itu tetapi ia tidak bisa berkata apapun karena jika ia ikut campur maka mungkin nasibnya akan sama seperti para prajurit itu meski mungkin ia lebih beruntung saat ini karena ia memiliki elemen utama yang membuat Elios harus berpikir berkali-kali untuk melukainya.
Laura berdiri dan berjalan menghampiri Daniel untuk membantu pria itu berdiri, "Kau seharusnya tidak ikut campur. Lihat, kau jadi terluka."
Itu memang benar. Daniel terlalu ikut campur agar beberapa dari prajuritnya bisa bernapas hidup meski hanya sebagian saja dan sebagai ganti dari itu, tubuhnya harus terluka. Pria itu bahkan bisa merasakan bahwa tulang rusuknya sedikit patah.
"Aku akan memanggil tabib setelah selesai mengantarmu," ucap Laura kembali dan ia benar-benar memenuhi ucapannya.
Di sisi lain, Elios yang berada di kamarnya saat ini untuk mendinginkan pikirannya, memijat pelipisnya pelan. Ia berusaha untuk meredakan amarahnya tetapi ia sendiri tidak tahu bagaimana cara agar amarahnya bisa reda.
Ia terus merasa marah dan ingin menghancurkan apa pun yang ada di sekitarnya.
"Yang Mulia, apa anda baik-baik saja?"
Seorang gadis dengan wajah yang sangat cantik, menghampiri Elios sembari tersenyum manis. Gadis itu mendekati Elios untuk memeluk pria itu."Jangan marah. Itu tidak cocok untuk anda. Apakah Anda butuh hiburan?"
"Aneh. Setiap kali kau berada di dekatku, amarah yang kumiliki pasti akan selalu reda. Apakah kau adalah malaikat yang turun dan menjelma sebagai manusia, Seraphina?"
Seraphina yang mendengar itu, tertawa kecil. "Saya hanyalah malaikat yang turun ke dunia ini untuk anda."
Elios tersenyum saat mendengar ucapan Seraphina. Pria itu memeluk Seraphina dengan erat tanpa tahu jika Seraphina tersenyum licik di sela-sela pelukan itu.
'Elios.. kau benar-benar Kaisar yang bodoh. Saking bodohnya, aku jadi bingung harus melakukan apa lagi agar kau semakin jatuh padaku,' batin Seraphina.
'Aku akan menjadi penyebab kehancuranmu nanti dan akan kupastikan hal itu.'
***
"Jadi alasan mengapa saya mengirim Samuel untuk membawa anda kesini adalah karena itu."
Lagi dan lagi, Alara menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Ia sudah bertemu dengan Sri Paus dan saat ini mereka sedang berbincang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
FantasyBagaimana jika ternyata anima dari elemen utama seperti air, api, angin, dan tanah bertemu? Ini hanya kisah persahabatan antara anima air, api, dan angin yang harus melawan anima tanah karena tidak menginginkan untuk menjadi bawahan dari Kaisar Erde...