(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ
Setelah kepergiannya dari istana Earl, Carissa dengan langkah yang tergesa-gesa, segera masuk ke kamarnya. Ia ingin istirahat karena bagaimanapun jarak yang ditempuhnya dari istana Duke hingga istana Earl cukup memakan waktu yang lama.
Saat ia masuk ke dalam kamarnya, gadis itu dikejutkan dengan kehadiran seseorang. Seseorang yang mencurigakan. Ia mulai mengambil belati yang ia sembunyikan di rok gaunnya, lalu mengarahkan belati itu pada seseorang yang mencurigakan itu.
Saat ia mendekati seseorang itu, topi jubah yang dipakai orang itu turun ke bawah. Sekali lihat saja, Carissa sudah tahu siapa pemilik dari fluffy hair itu. Ia sedikit membeku dan terdiam di tempat.
Daniel yang menyadari bahwa langkah seseorang yang berada di belakangnya terhenti, bergerak dan menoleh ke arah belakangnya. Ia tersenyum hangat pada Carissa. Jantung milik gadis itu berdebar dengan cepat tanpa ia bisa kendalikan.
"Lady, saya telah menunggu anda."
"Sejak kapan.. kau ada di sini?"
"Saya belum lama menunggu. Jangan terlalu khawatir, Lady."
Bohong. Daniel telah menunggu Carissa selama kurang lebih enam jam. Pria itu hanya merindukan gadis cantik yang ia cintai. Ada banyak hal yang ingin Daniel ceritakan pada Carissa, bahkan termasuk perasaannya.
Daniel menghampiri dan mendekati Carissa hingga dalam jarak yang sangat dekat. Suara hembusan napas di antara mereka berdua pun sama-sama terdengar oleh satu sama lain. Di situasi yang seperti ini, sulit bagi Carissa untuk mengontrol dirinya.
Suara deru napas dan wangi tubuh pria itu, rasanya ingin membuat Carissa gila. Ditambah pria itu memiliki wajah yang menggemaskan. Carissa membuang pandangannya ke arah lain sembari menghela napasnya sejenak.
Daniel yang menyadari hal itu, mengangkat tangannya dan mengarahkan dagu Carissa untuk hanya akan menatapnya, "Saya tahu bahwa saya lancang. Meski begitu, saya harap untuk kali ini, anda mau memaafkan kelancangan saya."
"Apa yang kau katakan?"
"Lady, apa boleh saya jujur tentang dua hal?"
"Tentu saja tapi kau tidak melakukan sesuatu yang akan membuatku kecewa, bukan?"
Daniel menggelengkan kepalanya dengan cepat lalu menganggukkan kembali kepalanya. Carissa, tentu saja heran tentang apa yang dimaksud sebenarnya oleh pria itu.
"Mungkin anda akan kecewa karena saya memiliki sesuatu yang tidak seharusnya saya miliki."
"Kau bicara apa sih? Jangan bertele-tele."
Daniel menghembuskan napasnya sejenak sebelum berkata, "Saya menyukai anda."
*Deg
Jantung Carissa mulai berdebar dengan lebih kencang dari pada sebelumnya. Ia hanya tidak menyangka bahwa ternyata Daniel juga menyukainya. Secara samar, ia tersenyum senang.
"Saya menyukai anda dan saya tahu jika seharusnya saya tidak boleh memiliki perasaan itu pada anda. Apalagi dengan kenyataan bahwa sekarang anda telah menjadi wanita Kaisar. Saya benar-benar tidak terima."
"Kaisar tidak mencintai anda dan dia bisa saja menyakiti anda jika anda tidak mematuhi keputusannya."
"Ini curang. Saya bahkan lebih mencintai anda dari pada Yang Mulia Kaisar tetapi mengapa takdir justru menjadi tidak adil? Saya—"
Carissa dengan cepat menutup mulut Daniel. Gadis itu menangkup wajah Daniel sembari tersenyum senang, "Aku lebih menyukaimu dan aku senang kau menyatakan perasaanmu padaku secepat ini. Sekarang, aku lega karena aku tidak perlu menimbang kembali apa yang akan terjadi di masa depan saat aku tahu bahwa kau akan tetap di sisiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
FantasyBagaimana jika ternyata anima dari elemen utama seperti air, api, angin, dan tanah bertemu? Ini hanya kisah persahabatan antara anima air, api, dan angin yang harus melawan anima tanah karena tidak menginginkan untuk menjadi bawahan dari Kaisar Erde...