(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ
Suasana hari ini terlihat sangat cerah. Langit biru, awan putih, dan angin yang berhembus pelan. Semuanya terlihat sangat sempurna tetapi itu tidak berlaku dengan seorang gadis yang tampak sangat kesal dengan mata menyipit tidak sukanya.
Alara dan Seraphina saling bertatapan seolah bertanya-tanya apa yang terjadi pada Carissa. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi, hingga mereka berdua menatap ke arah tatapan Carissa berada.
Itu Laura. Ia sedang bercanda ria dengan Renaldy, pacar dari Carissa. Renaldy tampak merespon semua kata yang keluar dari Laura. Mereka justru terlihat seperti sebagai seorang pasangan.
"Mau gue patahin salah satu anggota tubuhnya?" tawar Seraphina pada Carissa. Carissa terdiam, ia masih dengan fokus pada penglihatannya saat ini.
"Kemaren Gio, sekarang Renaldy, besok kayaknya pak Setha bakal diembat juga," ucap Alara seraya menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
"Pak Setha udah punya istri, dodol!" balas Seraphina.
"Ya, siapa tau dia tertarik jadi yang kedua," ucap Alara seraya tertawa terbahak-bahak.
"Sialan," maki Carissa seraya menatap ke arah dua pasangan itu.
Setelah mengucapkan hal itu, Carissa memutar bola matanya dan menatap ke arah lain. Jika ia terus-menerus melihat pemandangan itu, bisa-bisa emosinya tidak akan terkendali dan semuanya menjadi berantakan. Ia akan mengatur emosinya terlebih dahulu untuk saat ini.
Bel masuk sudah berbunyi dan para siswa-siswi segera kembali ke kursi mereka masing-masing, tak terkecuali Laura.
"Carissa? Good morning," ucap Laura seraya tersenyum manis pada Carissa.
"Morning too," balas Carissa seraya tersenyum pula.
Dari percakapan itu memang tidak ada yang salah tetapi Alara dan Seraphina bergidik ngeri saat Carissa merubah emosinya dengan cepat dan tersenyum.
Tidak, tentu itu bukan senyum manis menurut Alara dan Seraphina yang sudah cukup mengenal Carissa selama beberapa bulan ini.
"Alara, Seraphina! Good morning juga!" ucap Laura masih dengan senyum manisnya.
"Iya, morning," balas Seraphina. Sedangkan, Alara hanya tersenyum kecil saja.
Pak Setha akhirnya masuk ke dalam kelas XI IPA 1 dan memulai mata pelajarannya pada hari ini. Seperti biasanya, suasana yang ada di dalam kelas itu pasti akan menjadi hening ketika seorang guru masuk dan menerangkan pelajarannya.
Di sela-sela itu, dari sudut mata Alara, ia bisa melihat Renaldy yang duduk di samping mejanya sedang mencuri lirik pada Laura. Itu cukup membuatnya kesal.
Padahal, Renaldy dan Carissa masih berpacaran tetapi bisa-bisanya Renaldy melakukan hal itu.
Sungguh, ingin rasanya Alara mencolok mata Renaldy dengan sumpit dan mengeluarkan bola matanya itu untuk dijual di pasar gelap. Hanya saja, ia tidak bisa melakukan hal itu karena itu dianggap ilegal di negaranya.
Jam berputar cukup cepat. Pak Setha mengakhiri pelajarannya dan tidak lama setelah itu bel istirahat berbunyi. Para siswa-siswi di Briliant High School segera berbondong-bondong untuk berlari ke arah kantin, tak terkecuali dengan Alara, Carissa, serta Seraphina saat ini.
"Aku boleh kan ikut istirahat bareng kalian?" tanya Laura dengan wajah melasnya.
"Boleh dong. Kenapa nggak?" jawab Seraphina seraya tersenyum lembut.
"Makasih!" ucap Laura dengan senang. Sedangkan, Carissa hanya memutar bola matanya malas.
Mereka berempat akhirnya berjalan ke arah kantin bersama-sama dan duduk di salah satu kursi yang kosong, kecuali Carissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
FantasyBagaimana jika ternyata anima dari elemen utama seperti air, api, angin, dan tanah bertemu? Ini hanya kisah persahabatan antara anima air, api, dan angin yang harus melawan anima tanah karena tidak menginginkan untuk menjadi bawahan dari Kaisar Erde...