(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ
"Selamat pagi, anak-anak. Bapak tau, nggak seharusnya bapak ada di kelas ini karena sekarang nggak ada mata pelajaran bapak sama sekali tetapi sebagai wali kelas kalian, saya membawa teman baru kalian disini. Saya harap kalian akan dengan senang hati berteman dengannya," ucap pak Setha.
"Halo, nama saya Laura Isabel. Saya pindahan dari Mione High School," ucap siswi yang berada di samping pak Setha saat ini.
"Kalau gitu, sekarang pilih tempat dudukmu," ucap pak Setha pada Laura.
Saat pak Setha mengucapkan hal itu, Laura segera melihat ke arah sekitarnya untuk mencari tempat duduk yang kosong dan pandangan berhenti pada satu tempat.
"Kalau gitu, bapak pamit dulu ya. Bapak ada jam di kelas lain," ucap pak Setha. Usai mengucapkan hal itu, ia pergi dari kelas XI IPA 1.
Laura berjalan dan sampai di tempat tujuannya, ia duduk di samping Carissa. Memang bangku samping Carissa kosong karena ia dan Feisya sudah tidak duduk sebangku lagi.
Feisya lebih memilih untuk duduk sebangku dengan teman yang baru ia dapatkan dan Carissa juga tidak keberatan dengan hal itu.
"Halo, namaku Laura. Boleh tau nama kamu siapa?" tanya Laura seraya tersenyum manis pada Carissa.
"Carissa, panggil gue gitu aja," jawab Carissa dengan wajah yang terlihat malas.
"Halo!! Nama lo Laura, kan? Gue Alara! Salam kenal," celetuk Alara pada Laura yang saat ini berada di depannya.
"Oh iya, salam kenal juga," ucap Laura masih dengan senyum manisnya.
Melihat Alara yang langsung menyapa Laura dengan senang hati, itu segera membuat Carissa dan Seraphina menatap ke arah Alara dengan tatapan yang menyipit tajam.
"A-Apa?" tanya Alara saat menyadari kedua temannya itu terlihat tidak suka pada perilaku Alara yang menerima seseorang yang baru dengan senang hati.
"Nggak," jawab Seraphina dengan ketus. Sedangkan, Carissa memutar bola matanya malas.
"Apa sih? Nggak jelas," ucap Alara seraya berdecak kesal. "Mereka emang gitu jadi nggak perlu di masukin ke hati."
Laura tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada apa yang diucapkan oleh Alara barusan. Alara sendiri cukup senang karena ia mendapat teman baru saat ini. Di sela-sela itu, guru fisika tiba-tiba masuk dan memulai mata pelajaran hingga istirahat tiba.
***
"Lo apa-apaan sih?!" ucap Carissa pada Alara dengan kesal.
"Hah? Apanya yang apaan?" tanya Alara bingung.
Ya, saat ini jam sudah menunjukkan jam istirahat di Briliant High School dan Alara, Carissa, Seraphina tidak turun untuk pergi ke kantin melainkan ke ruang kosong yang tadi mereka pakai pada saat sebelum jam pelajaran dimulai.
"Anak baru itu. Kenapa lo ngedeketin dia?" tanya Carissa balik.
"Emangnya kenapa? Dia baru masuk disini jadi pasti dia nggak punya temen kan? Makanya gue mau jadi temen dia," jawab Alara.
"Nggak gitu," balas Carissa seraya berdecak kesal.
"Kalian nggak mau temenan sama dia? Dia baru masuk, kasian kan kalau dia harus sendiri? Kalian tau itu nggak enak," ucap Alara.
"Terus lo mau kita juga temenan sama dia?" tanya Seraphina seraya memijat pelipisnya pelan.
"Iya," jawab Alara.
"Wah lo udah gila. Nggak, gue nggak mau," balas Seraphina seraya menyipitkan matanya tidak suka.
"Kenapa sih? Ada yang salah emangnya?" tanya Alara tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
FantasyBagaimana jika ternyata anima dari elemen utama seperti air, api, angin, dan tanah bertemu? Ini hanya kisah persahabatan antara anima air, api, dan angin yang harus melawan anima tanah karena tidak menginginkan untuk menjadi bawahan dari Kaisar Erde...