Sekarat

237 0 0
                                    

(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ

"Alara—"

"Terima kasih karena sebelumnya kau terus ada di sisiku. Sekarang kau bisa berhenti, Samuel. Kau bebas."

Alara melangkahkan kakinya untuk pergi. Di saat seperti ini yang ia butuhkan hanya Air di sampingnya jadi ia memutuskan untuk pergi ke danau yang tidak jauh dari kuil dan memanggil anima-nya itu.

Air datang dengan cepat seperti biasanya dan muncul di hadapan Alara dengan wajah yang berseri-seri, berbanding terbalik dengan raut wajah Alara yang kacau.

"Ada apa lagi? Siapa lagi yang membuatmu sedih, hm?"

Itu katanya. Tidak ada yang membuat dirinya sedih. Ia hanya bingung harus bertindak seperti apa. Semua yang terjadi itu terlalu tiba-tiba untuknya. Ia masih belum siap.

"Kau itu juga bagian dari Dewa, kan?"

"Bisakah kau memberitahuku bagaimana kondisi Seraphina?"

Air mengerutkan keningnya tidak mengerti. Gadis itu tiba-tiba menanyakan kondisi temannya padanya?

"Memang apa yang terjadi?"

"Seraphina tidak sadarkan diri tetapi tidak ada yang tahu apa penyebabnya."

Angin tiba-tiba berhembus dengan kencang ke arahnya dan tidak lama setelah itu, muncul sosok seorang berwujud pria menghampirinya. Benar, itu adalah sosok Angin.

Hanya saja, Alara tidak mengenalinya karena ia belum pernah bertemu langsung dengan sosok Angin itu sendiri dan ini adalah pertama kali untuknya.

"Aku tidak menyalahkan pemimpin Kekaisaran Erde tetapi dia memang menyebalkan, sialan."

"Apa-apaan kau?! Baru datang langsung memaki seperti itu di depan anima-ku. Pergi sana!"

Angin memutar bola matanya dengan malas, "Aku itu sedang berusaha untuk menahan jiwa anima-ku untuk tidak pergi ke dunia bawah atau dunia atas, tahu?! Aku berusaha menahan jiwanya agar tetap ada di dunia ini!"

Alara yang mendengar pernyataan itu tentu saja sangat terkejut, "Kau Angin? Dan apa kau bilang? Kau sedang berusaha untuk menahan anima-mu agar tetap di dunia ini, apa itu maksudmu Seraphina?"

"Siapa lagi kalau bukan dia? Anima-ku hanya dia."

Mustahil. Bagaimana bisa Seraphina dalam kondisi hingga separah itu?

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Orang-orang mungkin akan berpikir bahwa Seraphina hanya tidak sadarkan diri karena sebuah ramuan tetapi sebenarnya kenyataannya lebih dari itu. Jiwanya dipaksa untuk keluar dari raganya. Kalau di Dunia Manusia, mungkin saat ini Seraphina bisa dibilang tengah sekarat."

"Apa itu Elios?"

"Benar tapi juga tidak."

"Apa maksudmu?"

"Elios yang memberi ramuan itu pada Seraphina dalam kondisi tidak sadar. Itu terjadi karena Malvin Juventus, tetua paling tinggi di Kekaisaran Erde, memengaruhi alam bawah sadar Elios untuk mengikuti arahannya."

"Apa? Siapa lagi itu? Jadi, Elios tidak sepenuhnya salah disini?"

"Ya bisa dibilang begitu. Aku sedikit tersentuh saat melihat Elios yang mencintai Seraphina setulus itu."

"Jadi, Elios benar-benar mencintai Seraphina dan itu bukan sekedar lelucon belaka?"

Angin menganggukkan kepalanya. Pria itu membenarkan pertanyaan Alara. Alara tentu saja tidak bisa langsung mempercayainya, apalagi Elios dalam keadaan tidak sadar saat ini.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang