Teman Baru?

392 3 0
                                    

(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ

Sudah dua bulan berlalu sejak Alara masuk ke Briliant High School. Alara semakin dekat dengan Seraphina bahkan juga dengan Carissa. Banyak hal-hal yang sudah mereka lalui bersama.

Carissa tentu masih dekat dengan Feisya tapi itu tidak seperti dulu justru ia saat ini lebih dekat dengan Alara dan Seraphina. Hal itu berjalan secara mengalir begitu saja.

Dengan napas yang tersengal, Alara masuk ke dalam kelasnya lalu menaruh sepatunya di rak sepatu dan duduk di samping Seraphina. Alara melirik sejenak ke arah Seraphina.

"Pagi-pagi udah gambar aja lo," ucap Alara yang membuat Seraphina menyipitkan matanya tidak suka pada Alara.

"Udah tidur aja sana kayak biasanya," balas Seraphina seraya memutar bola matanya malas.

"Nggak ah. Gue tuh nggak pernah tiduran di kelas!" ucap Alara tidak terima.

"Halah bacot. Terus ngapain?" celetuk Carissa yang baru saja datang dan menaruh sepatunya.

"Itu cuma mejemin mata!" jawab Alara seraya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Oh iya, Car. Lo nggak lupa kan kalau sekarang tempat duduk kita di rolling?" tanya Seraphina pada Carrisa.

Carrisa berdecak kesal, "Iya ya.. males banget lagi. Mana gue depan banget!"

"Kalau gitu biar gue gantiin lo duduk di depan aja bareng Alara!" ucap Seraphina dengan semangat.

"Nggak-nggak! Nggak ada!" ucap Alara tidak setuju.

"Ya, kalau lo mau mah nggak apa-apa," ucap Carissa pada Seraphina.

"Anjir," gerutu Alara dan dalam hitungan detik Seraphina memasang wajah melasnya agar Alara luluh.

Bukannya Alara tidak tahu jika Seraphina memiliki mata minus, ia hanya malas jika harus duduk paling depan dan di tanya-tanya.

"Please," ucap Seraphina masih dengan memasang wajah melasnya.

Alara menghela napasnya sejenak, "Kita udah paling depan loh. Ini tuh udah paling depan nomor dua! Kalau masih nggak keliatan, lo bisa liat catatan gue."

Seraphina masih memasang wajah melasnya dan itu membuat Alara ingin mual rasanya, "Ah iya deh. Terserah."

Berhasil. Seraphina tersenyum senang. Akhirnya Seraphina membawa tasnya ke kursi paling depan dan Alara pun juga mengikutinya. Carissa sendiri duduk di belakang mereka. Seraphina kembali menggambar dan itu membuat Alara sedikit bosan. Alara menghadap ke belakang untuk berbincang dengan Carissa.

"Gimana hubungan lo sama Renaldy?" tanya Alara pada Carissa.

Carissa yang ditanya seperti itu memasang senyum termanisnya, "Baik-baik aja dong! Kemaren gue abis jalan sama dia."

"Oh, ya?" ucap Alara dengan muka yang masam dan ucapan Alara barusan segera diangguki oleh Carissa dengan cepat.

Jujur saja, Alara tidak terlalu suka jika Carissa berhubung dengan Renaldy. Alasannya sendiri sulit dijelaskan, Alara hanya merasa Renaldy hanya menjadikan Carissa sebagai mainan saja tetapi itu hanya firasatnya saja. Ia mana mungkin menyampaikan pada Carissa seperti itu, Carissa bisa-bisa marah padanya.

Beberapa menit telah berlalu dan saat ini banyak siswa-siswi yang sudah berdatangan masuk ke dalam kelas. Suasana menjadi sangat ramai tetapi Seraphina seolah tidak terganggu dengan suara itu dan melanjutkan hobi menggambarnya.

Renaldy, pacar dari Carissa datang menyapa gadis itu. Setiap kali Renaldy datang dan menyapa Carissa pasti Alara merasa tidak suka bahkan saat ini pun masih seperti itu.
Mereka tampak mesra hingga Seraphina yang tadinya sedang fokus menggambar, menoleh ke arah mereka.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang