Wilayah Serigala

234 0 0
                                    

(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ

Meski Elios berkata demikian, Daniel sama sekali tidak bergeming. Hal itu membuat Elios terkekeh kecil. Padahal kulit dari tubuh pria itu telah banyak yang terluka dan melepuh. Darah hingga daging pria itu bahkan hingga terlihat.

"Aku penasaran, apakah kau akan tetap diam saja jika aku mengatakan bahwa aku akan membunuh kekasihmu?"

*Deg

Jantung Daniel tiba-tiba berdegup dengan sangat kencang. Itu bukan karena Elios yang berucap 'kekasihmu' melainkan kata 'membunuh'. Itu bukanlah suatu candaan yang konyol. Daniel mulai memberontak dan menggeram.

"Jangan sentuh, Lady Zevinna!"

"Oh? Kau berbicara juga rupanya."

"Jangan sentuh dia barang sehelai pun!"

"Apa kau mengancamku sekarang? Kau yakin? Dengan kondisimu yang seperti itu, sepertinya kau bahkan tidak akan bisa melukaiku sekecil apa pun."

"Sepertinya anda lupa siapa saya."

"Mana mungkin, bukan? Daniel William, seorang pangeran dari beberapa spesies naga. Pangeran yang memilih mengabdikan seluruh hidupnya pada Kaisar Erde."

"Saya tidak pernah bersumpah seperti itu pada anda. Sepertinya anda lupa tentang hal itu?"

Elios rasanya seperti mendapat hantaman yang besar. Itu benar, ia baru menyadarinya bahwa selama ini Daniel William tidak pernah benar-benar bersumpah seperti itu.

Pria itu hanya bersumpah setia bukan bersumpah untuk mengabdikan seluruh hidupnya dan kemungkinan sumpah itu telah Daniel sendiri ucapkan untuk Carissa.

"Bajingan sialan. Cambuk dia hingga dia tidak bisa lagi berdiri dengan benar!"

Setelah memaki dan mengucapkan kata-kata itu, Elios segera pergi dengan tangan yang terkepal kuat. Sedangkan, Daniel menerima hukuman cambuk lebih dari para tawanan sebelumnya. Daniel menerima hukuman cambuk itu tiga kali lipat lebih banyak hingga rasanya tubuhnya akan hancur.

Bayangan Carissa yang sedang tersenyum hangat pada dirinya memenuhi kepala pria itu hingga akhirnya dirinya memejamkan matanya karena tidak kuat menahan rasa sakit akibat cambukan itu. Ia hanya berharap bahwa Carissa tidak akan terluka di luar sana. Itu adalah harapan pertama dan terakhirnya.

Di sisi lain, Carissa tanpa sengaja menjatuhkan piring makannya. Akibatnya, makanan miliknya menjadi berserakan di mana-mana. Entah mengapa tiba-tiba dirinya memikirkan tentang Daniel. Perasaannya tidak enak.

Para pelayan dengan segera membersihkan makanan yang terjatuh itu. Raphael memandang Carissa dengan kening yang mengerut, "Apa kau tidak apa-apa?"

"Kalau aku bilang tidak apa-apa maka aku bohong karena aku tidak baik-baik saja setelah memasuki dunia ini."

"Aku selalu bilang untuk jangan khawatir tetapi aku tidak bisa mengatakan hal itu sekarang."

"Aku mengerti. Ini jauh dari jangkauan kita."

"Maafkan aku."

"Apa?"

"Bagaimanapun, dia adalah saudaraku. Aku benar-benar merasa bersalah atas kejadian yang menimpa kalian."

"Apa kau meminta maaf dengan tulus? Ya, akan tetapi kau tidak perlu merasa bersalah karena itu bukan salahmu. Jangan meminta maaf."

"Tidak, bukan begitu. Elios memang licik tetapi dia tidak seperti ini."

"Elios yang kau kenal dulu dengan Elios yang kau kenal sekarang itu berbeda. Aku akan menghancurkannya bagaimanapun caranya meski aku tau bahwa aku akan terluka."

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang