Rencana

311 1 0
                                    

(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ

Firasat Alara langsung tidak enak. Hati kecilnya tiba-tiba menyuruhnya berlari seolah akan ada hal buruk yang terjadi padanya.

Air masih menatapnya sembari tersenyum kecil dan itu terlihat menyeramkan bagi Alara yang sudah tidak asing dengan senyuman itu.

"O-Oh? Tiba-tiba aku ngantuk, nih? Sepertinya aku harus tidur sekarang," ucap Alara dan tentu itu hanya karangannya saja.

"Alara-ku sudah pintar berbohong ya sekarang?"

"E-Eh? Ngomong apa sih?"

"Apa kau ingat dengan jelas, apa yang kukatakan di Dunia Manusia?"

"A-Apa memangnya?"

"Jangan datang kembali ke Dunia Emrysverse. Itu berbahaya. Apa kau ingat?"

"H-Hah? Apa iya? Se-Sepertinya aku lupa."

"Aku kagum dengan kebohonganmu yang tidak terlihat meyakinkan itu."

Tiba-tiba saja Alara berkeringat dingin. Tentu saja semua yang ia katakan barusan itu hanya kebohongan belaka. Ia ingat, ia ingat semuanya tetapi ia tidak ingin mengakuinya karena saat Air marah, pria itu akan terlihat menyeramkan.

"Aku datang kesini karena memiliki alasan tertentu kok," ucap Alara seraya memasang wajah melasnya.

*Tak

Air menyentil kening Alara. Gadis itu mengaduh kesakitan, ia mengelus keningnya yang terasa sakit.

"Kau harusnya bersyukur, aku berusaha menahan mati-matian amarahku saat tahu kau datang kemari tetapi aku berpikir, mungkin ini memang takdir. Takdirmu yang tidak akan bisa ku cegah."

"Aku seringkali marah padamu ketika kau ceroboh melakukan hal sekecil apapun. Mungkin kau tidak tahu, aku melakukan itu agar kau selalu dalam kondisi baik-baik saja. Aku tidak ingin kau terluka."

"Semua yang kulakukan dari awal hingga akhir hanya untuk melindungimu."

"Aku tidak ingin kau menyerah seperti saat itu. Kau tahu, kenapa? Itu karena aku bisa merasakan perasaanmu. Rasa sakit itu, keputusasaan-mu. Kita benar-benar terhubung sejauh itu."

Alara terdiam. Ia sudah tahu itu sejak lama bahwa perasaanya dengan Air saling terhubung. Apa yang dikatakan oleh Air tentang dirinya yang tidak boleh menyerah, mungkin itu karena pria itu teringat dengan pertemuan mereka pertama kali saat Alara menenggelamkan dirinya dengan sengaja di lautan, saat dirinya sengaja membunuh dirinya sendiri.

Ketika Alara mulai kehabisan oksigen, ia tidak sadarkan diri dan tiba-tiba terbangun di tempat yang tidak ia kenal sama sekali bersama seorang pria yang tidak ia ketahui. Ya, itu adalah pertama kalinya ia datang ke Dunia Emrysverse dan mengenal Air.

Suasana di antara mereka tiba-tiba menjadi hening. Baik Alara maupun Air tidak berbicara kembali. Mungkin karena sekarang suasananya menjadi sangat canggung dan tidak mendukung lagi bagi mereka untuk berbicara kembali.

Di sisi lain, Seraphina berjalan ke arah ruang kerja Elios. Niat gadis itu sebenarnya hanya ingin mengetahui apa yang Elios sedang kerjakan untuk mengetahui lebih dalam kelemahan pria itu tetapi saat ia membuka pintu kerja pria itu, ia melihat Laura yang sedang berada di pangkuan Elios.

'Menjijikan,' batin Seraphina. Meski dalam hatinya ia berkata seperti itu, ia tetap berusaha untuk tersenyum.

Laura menatap Seraphina dengan tajam. Mungkin gadis itu merasa bahwa Seraphina adalah saingannya padahal Seraphina sendiri tidak menganggap Laura seperti itu.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang