Kecurigaan (1)

264 0 0
                                    

(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ

Sungguh, ucapan Elios barusan benar-benar membuat diri Seraphina terkejut. Ia ingin melayangkan sebuah tamparan untuk pria itu tetapi kepalanya benar-benar terasa seperti berputar. Itu tidak terasa begitu sakit tetapi Seraphina dengan cepat kehilangan kesadarannya.

Sebuah suara tepuk tangan yang diiringi kedatangan seorang wanita membuat Elios mengalihkan perhatiannya. Wanita itu mendekati Elios dan memeluk lengan pria itu dengan erat, "Anda telah berkerja keras dengan baik, Yang Mulia. Para tetua itu pasti akan senang dengan apa yang dilakukan anda."

Itu benar. Elios sendiri lah yang meracuni makanan dan minuman yang dimakan oleh Seraphina. Racun dengan dosis yang kuat hingga menyebabkan sel-sel yang ada di tubuh Seraphina tidak sempat untuk merasakan rasa sakit apa pun. Dosis kuat yang memiliki efek lemah.

Elios menatap tubuh Seraphina yang sudah tidak berdaya dengan tatapan kosong. Tidak, ia merasa dirinya benar-benar kosong saat ini. Kepalanya tiba-tiba terasa sangat sakit saat ia terus-menerus berpikir penyebabnya. Ia memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.

Laura yang menyadari hal itu, menghela napasnya sejenak sebelum memberikan minuman yang berisi ramuan untuk menghilangkan rasa sakit kepala pada Elios. Pria itu pun dengan segera meminumnya.

Sebenarnya jika diteliti lagi oleh pakar ahli ramuan. Ramuan yang diberikan Laura pada Elios bukan hanya untuk menghilangkan rasa sakit kepala tetapi juga untuk mematikan akal pikiran dan hati pria itu, efeknya ia akan menjadi seperti robot yang hanya mengikuti perintah dari tuannya.

Laura sendiri tidak tahu apa kandungan lain yang berada dalam ramuan itu, yang ia tahu, ia hanya harus memberikan ramuan itu pada Elios saat pria itu merasa sakit kepala. Semua itu ia lakukan berdasarkan perintah dari tetua tertinggi Kekaisaran Erde.

"Yang Mulia, jika anda menurut, semuanya akan menjadi lebih mudah. Anda tahu itu, bukan?"

Elios tampak tidak terlalu menghiraukan ucapan Laura barusan. Ia menyeka mulutnya yang basah karena meminum ramuan itu dengan cepat. Ia menatap kedua tangannya yang terasa bergetar. Ia tidak tahu, mengapa dirinya merasa seperti itu.

Pria itu dengan mudah melupakan segala hal tentang Seraphina berkat efek samping ramuan itu. Ia tidak bisa mengingat gadis itu. Semua memori yang ada di kepalanya terus berputar seolah-olah sedang mencari film yang menghilang. Itu adalah hal yang ia rasakan saat ini.

Semuanya perlahan akan menghilang bahkan dengan dirinya sendiri.

***

Sudah lima hari berlalu sejak Carissa mengirim pesan pada Seraphina melalui surat yang ia kirim secara diam-diam dan gadis itu tidak tahu apa pesannya sudah sampai ke tangan Seraphina? Carissa hanya ingin memberitahu pada Seraphina bahwa Elizabeth De Hellen telah resmi menjadi sekutu mereka.

Ini tidak seperti Seraphina yang biasanya. Seraphina pasti akan selalu membalas surat yang ia kirimkan meski hanya satu huruf sekalipun. Ia menggigit jarinya dengan cemas hingga tiba-tiba ia melihat sebuah kertas di meja riasnya dan ia mulai menulis surat kembali.

Kali ini bukan untuk Seraphina tetapi untuk Alara. Surat itu berisi beberapa kalimat yang mengatakan,

Alara.. ini aku, Carissa. Aku tahu bahwa tidak seharusnya aku melakukan hal ini. Berjanjilah padaku bahwa kau tidak akan marah.

Aku telah membuat Elizabeth De Hellen bersumpah setia untukku. Dia akan menjadi sekutu kita tetapi ada satu masalah.

Aku telah mengirimkan surat pemberitahuan ini pada Seraphina sebelumnya tetapi tidak ada balasan darinya. Ini tidak seperti dirinya. Aku sedikit khawatir dan cemas. Apa yang harus kulakukan?

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang