Pertengkaran

296 2 0
                                    

(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ

*Prang

Raphael secara refleks menghempas setiap barang yang ada di meja makannya. Ia menggeram kesal bahkan tangannya pun mengepal dengan erat. Carissa yang berada di sana hanya bisa terdiam.

"BRENGSEK!"

"Apa yang sebenarnya dia pikirkan?"

"Apa dia berpikir untuk mendapatkan seluruh elemen dengan mudah?"

"SIALAN!"

"AKU BAHKAN TIDAK TAHU APA YANG DIRENCAKAN SI BRENGS*K ITU. KALAU DIA MACAM-MACAM PADA ALARA, AKU AKAN BENAR-BENAR MEMBUATNYA TIDAK BISA MENGHIRUP DUNIA LAGI."

"Tidak peduli dia saudaraku atau bukan. Aku tidak akan membiarkannya menyentuh Alara barang sehelai pun."

Carissa menghela napasnya sejenak, "Aku juga tidak tahu apa yang akan dia lakukan tetapi kau harus tenang."

"Tenang kau bilang?!" ucap Raphael tidak terima.

"Seraphina tiba-tiba mengajakku bertemu dengannya besok dan sepertinya dia akan membahas tentang hal ini. Aku juga berharap bahwa tidak ada sesuatu yang akan membuat diriku atau teman terdekatku terluka," balas Carissa.

Raphael yang mendengar itu seketika terdiam. Ia menghela napasnya sejenak untuk mengontrol emosinya kembali, "Maafkan aku. Tanpa sadar aku jadi melampiaskannya padamu."

"Aku mengerti. Jika aku menjadi dirimu juga, aku pasti akan sangat marah," ucap Carissa. Setelah mengucapkan hal itu, Carissa segera pergi ke dalam kamarnya dan beristirahat.

Gadis itu mengganti pakaiannya dengan gaun tidur. Ia baru saja akan berbaring hingga tiba-tiba terdengar sebuah ketukan dari jendela luarnya.

Awalnya, Carissa tidak terlalu memikirkannya karena ia berpikir itu hanya khayalannya saja tetapi sedetik kemudian ia membelakkan matanya terkejut karena mendengar suara yang terdengar familier di telinganya.

'Lady Zevinna. Apa anda akan membiarkan saya kedinginan di luar sini?'

Dengan cepat, Carissa berlari ke arah jendelanya. Ia membuka jendelanya dan mendapati Daniel sedang tersenyum padanya. Gadis itu dengan panik membawa Daniel untuk masuk ke dalam kamarnya, "Kenapa tiba-tiba datang ke sini?!"

"Saya ingin memastikan jika anda baik-baik saja."

"Aku baik-baik saja. Kau tahu sendiri kan jika aku sekarang ada di bawah perlindungan Raphael. Elios tidak akan macam-macam padaku secara terang-terangan."

"Meskipun begitu, tetap saja saya begitu mengkhawatirkan anda. Anda tahu? Undangan itu dibuat secara sengaja untuk mengundang anda dan Lady Natasya secara resmi karena Kaisar tahu jika kalian tidak akan bisa menolak undangannya."

"Bagaimana dengan Seraphina? Dia baik-baik saja, kan?"

"Lady Ivander? Tentu, ia baik-baik saja. Hubungan antara Lady Ivander dengan Kaisar saat ini justru bertambah sangat baik. Mereka benar-benar terlihat seperti sepasang kekasih dan itu membuat Lady Isabel semakin kesal."

"Begitu, ya? Itu artinya, Seraphina berhasil menjalankan rencana yang dia buat sendiri."

"Benar, Lady."

"Aku heran kenapa dia bisa berani seperti itu padahal kami bisa melakukannya bersama tapi dia lebih memilih mengorbankan dirinya sendiri."

"Apa anda begitu khawatir padanya?"

"Tentu saja. Bagaimanapun dia adalah teman terdekatku selain dari Alara."

"Saya akan melindunginya demi anda. Maka dari itu, saya harap anda tidak perlu terlalu khawatir."

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang