Pack Kaeiljan

223 0 0
                                    

(つ≧▽≦)つ Happy Reading (つ≧▽≦)つ

Malvin Juventus kembali lagi dan datang untuk menghampiri Elios. Wajah pria itu tampak sangat senang. Hal itu berbanding terbalik dengan Elios yang memiliki raut wajah yang kacau.

Elios mengusak rambutnya dengan frustasi sembari mengatakan, "Ada apa lagi? Apakah kau tidak menyelesaikannya dengan baik?"

"Yang Mulia, ini baru permulaan."

"Permulaan?"

"Benar, saya datang kemari untuk memulai puncaknya."

"Apa yang kau maksud?"

"Anda harus membunuh Ksatria William untuk memulai puncaknya. Dengan membunuh Ksatria William, itu akan membuat Lady Zevinna menjadi sangat terguncang dan melemah. Itu adalah waktu terbaik bagi kita untuk menyingkirkan Lady Zevinna."

Elios tampak terdiam sejenak untuk memikirkan kembali konsekuensi yang mungkin saja bisa dirinya alami, "Apa kau yakin? Kau tidak bisa meremehkan ke-empat elemen utama itu."

"Saya sangat yakin, Yang Mulia."

Sulit bagi Elios untuk memercayainya tetapi ia tetap mengizinkan Malvin Juventus untuk melakukan hal itu. Akhirnya turun sebuah perintah di mana Daniel William akan dihukum penggal dan berita itu bahkan telah sampai di telinga seluruh pelosok Kekaisaran.

Tidak ada satupun dari mereka yang menyangka bahwa hukuman yang diterima oleh Daniel akan menjadi separah ini. Seperti yang diperkirakan, kondisi Carissa menjadi buruk kembali.

Hal ini membuat seluruh orang tertegun, pasalnya Daniel adalah Ksatria kepercayaan Kaisar nomor satu tetapi pria itu pun bisa berakhir dengan tragis hanya karena hubungan terlarangnya dengan salah satu calon selir milik Kaisar.

Jika dipikir kembali itu sangat konyol. Tidak ada bukti kuat yang mengarah langsung jika Daniel dan Carissa melakukan hal itu. Masyarakat Kekaisaran Erde mulai meragukan Elios sebagai Kaisar yang bijaksana.

Daniel yang berada di penjara bawah tanah ketika mendengar bahwa dirinya akan dipenggal, hanya bisa terdiam. Ia menatap kembali tangan yang saat itu diberi tanda oleh sesosok yang mengaku sebagai 'Dewa Api'.

Tanda itu bersinar sementara lalu redup kembali. Daniel ingin memohon untuk sesuatu tetapi ia menarik kembali permohonannya. Ia hanya akan membuat permohonan jika suatu saat nanti ia berada dalam kondisi terdesak.

Bayangan Carissa yang terus-menerus tersenyum ke arah dirinya, membuat Daniel sedikit tenang. Ia tidak menyangka bahwa Carissa akan menjadi sebegitu berpengaruh dalam hidupnya.

Menjadi seseorang yang sangat penting untuknya. Ia ingin menemui gadis itu sekali lagi. Maka dari itu, ia akan bertahan sedikit lebih lama lagi dengan harapan kecil itu.

Di sisi lain, Elios telah menetapkan kapan Daniel akan dipenggal dan itu akan terjadi tiga hari kemudian. Kondisi Carissa benar-benar kacau, itu yang dikatakan Raphael pada Alara melalui surat.

Alara mau tidak mau pergi kembali lagi ke Pack Kaeiljan. Ia akan bertemu dengan Alpha Kaeiljan untuk membicarakan tentang kerja sama yang akan terjalin antar mereka.

Saat dirinya sampai di Pack Kaeiljan, sudah ada beberapa serigala penjaga perbatasan yang menemuinya dan mengantarnya untuk sampai ke istana Alpha Kaeiljan. Kali ini, Alara datang sendiri tanpa mengatakan apa pun pada Samuel, Gabriel, atau Sri Paus sekalipun.

Sesampainya di sana, Alara segera masuk ke dalam istana itu yang tampak sangat terang. Ada beberapa lilin yang terpajang di sudut-sudut istana itu. Alara tidak mungkin tidak tahu bahwa fungsi dari setiap lilin dan cahaya yang sangat terang di istana ini adalah untuk mencegah mata-mata yang berasal dari kaum vampire.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang