Saat ini semua siswa siswi Yayasan Perguruan Afla Star sedang melaksanakan apel pagi seperti biasanya. Kelas 10 RPL 1 berada di barisan ujung."Ale, kau kenapa semalem gak dateng?" tanya Salma ketika apel pagi sudah selesai. Alea menoleh ke arah Salma.
"Oh, semalem aku ada tanding. Kan aku udah kirim surat izin ke Rasi. Yakan Ras? Udah kau kasih Pak Adi kan?" ucap Alea pada Rasi.
"Udah."
"Emangnya udah sabuk apa sih, kau?" tanya Reina penasaran. "Kau karakte kan? Atau bisa bela diri lain selain karate?" tanya Reina lagi. Dia hanya ingin tau, sudah sampai mana kemampuan bela diri Alea.
"Sebenarnya udah tinggi, masik sabuk coklat aku. Ikut karate cuman formalitas aja, biar dapet sertifikat," jelas Alea, Reina menganggukkan kepalanya.
Lalu beberapa detik kemudian, Reina tersenyum miring. Reina menatap punggung Alea yang sudah mendahuluinya. Saat ini mereka masih di tengah lapangan, dan akan kembali ke kelas.
"Alea," panggil Reina, Alea berbalik.
Syuuut.
Tiba-tiba saja Reina menyerang Alea dengan pukulan. Alea yang punya insting tajam, dengan cepat menghindar dan menangkis serangan Reina.
"Apa-apaan kau, Rein!?" ucap Alea tak terima. Teriakan Alea mengundang perhatian semua murid-murid dan guru-guru. Teman-teman Reina yang hendak menuju kelas, berbalik ketika mendengar perkataan Alea.
Reina tersenyum miring, dia tidak mengindahkan perkataan Alea dan malah menyerangnya. Reina memukul ke arah Alea secara bertubi-tubi, Alea juga mengelak dan mundur berkali-kali.
"Oh, mau main ya." Alea juga ikut tersenyum miring. Dia tidak bodoh sehingga tidak mengerti maksud Reina, Reina mengajaknya one by one.
"Apa? Kenapa tuh?"
"Mereka berantem?"
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Mereka kenapa?"
"Wah, ada tontonan nih."
Alea dan Reina mengambil posisi bersiap untuk menyerang satu sama lain. Alea menargetkan kepala Reina, dengan cepat Reina menunduk dan berputar ingin menyerang kaki Alea, Alea juga dengan cepat melompat menghindari serangan.
Reina menendang ke arah depan secara berkali-kali, Alea juga menghindar dengan melompat kebelakang secara berkali-kali. Ketika ada pilar, Alea memegang pilar itu dan memutarinya dengan cara melompat, mengarahkan tendangannya ke arah Reina.
Reina juga dengan cepat menghindar dengan cara melompat dengan gerakan memutar ke samping. Tiba-tiba saja Alea sudah mendarat di depan Reina, dia menendang dengan kaki kanannya, Reina menangkap kaki Alea dan menariknya ke belakang. Alea terjatuh dengan keadaan split.
Alea dengan cepat berdiri, dia menargetkan punggung Reina. Reina sedikit lengah karena terkejut.
Sreet.
Bugh.
Satu pukulan telak Reina dapatkan. Reina tidak terjatuh, dia mendapat celah dengan melompat kebelakang dan naik ke punggung Alea. Dia mengapit kepala Alea dan dengan cepat menjatuhkannya ke tanah.
Brugh.
Alea melihat sebuah kayu sedikit panjang, dia mengambilnya. Reina juga melihat sebuah bambu panjang, Reina juga mengambilnya. Mereka saling menyerang menggunakan senjata masing-masing.
Ting.
Tang.
Trang.
Alea memutar kayunya dan melemparkan ke arah Reina, kayu itu melesat bagai anak panah. Reina melakukan serangan balik dengan menendang ujung kayu yang mengarah padanya, sehingga kayu itu berbalik ke arah Alea.

KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Rein | End
Подростковая литератураFollow sebelum membaca. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Kalau ada yang bertanya, siapa yang hidupnya paling santai? Jawabannya adalah Reina. Yang sikapnya selalu berubah-ubah? Jawabannya adalah Reina. Siapa yang pecinta kopi? Jawabannya adalah Reina? Selalu...