Aku cuman minta votmen kok, gak lebih.
Oke happy reading~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sekarang waktunya istirahat. Reina dan teman-teman barunya pasti menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar.
Kantin sangat ramai hari ini, aroma berbagai makanan yang sedap menyeruak ke indra penciuman Reina. Reina mencari tempat duduk di pojok sendirian. Dia pun memesan makanan. Lalu tiba-tiba saja Rasi dan Rana datang duduk di meja Reina.
"Eh, kau tau gak Rein? Disini tuh ada drama loh yang terus terjadi setiap harinya." Rasi memulai percakapan, dia berbicara pada Reina mengenai sesuatu. Heh, dateng-dateng dah ngajak gosip, pikir Reina.
"Drama apa?" tanya Reina, dia sih tidak terlalu peduli, hanya ingin tahu saja.
Memang dasarnya Rasi itu tukang gosip, dia pun dengan semangat 45 duduk di dekat Reina. Reina duduk dengan dihimpit oleh Rana dan Rasi.
"Pasti Rana udah ngasih tau kau tentang enam cowok tampan yang sayangnya bandel kan?" Rasi bertanya pada Reina, padahal Rana tidak memberitahu apa-apa. Reina mengangguk saja, karena dia malas memperpanjang aja.
"Mereka itu terkenal banget di sekolah ini, sama kayak tiga anak pemilik sekolah." Rana berbicara.
"Hm." Reina membuka permen kopiko, lalu memasukkan ke mulutnya. Pasti yang Rana sebut itu kedua saudaranya. Dia menatap Rasi dan Rana dengan tatapan malas.
Reina hanya mengangguk saja, lalu menguap karena tidak terlalu minat. Reina mendengarkan Rasi dan Rana berbicara sambil memandangi ramainya kantin.
"Diantara mereka berenam, itu disukai sama tiga cewe primadona sekolah ini loh. Selalu saja membuat keributan karena mereka bertiga itu anti cewe banget," jelas Rasi panjang.
Reina tampak berpikir, mereka sedang didekati oleh tiga primadona sekolah. Primadona sekolah itu pasti cantik kan? Cowok pasti nyari yang cantik. Ini tuh sekolah elit, pasti primadonanya tuh cantik, kaya, pinter. Tapi kenapa masih ditolak? Jangan-jangan mereka itu homo?
"Hm." Reina mengangguk. "Pasti mereka homo," ucap Reina santai. Lalu perbincangan mereka terjeda karena pesanan mereka datang.
Plak
"Adoh."
"Sembarangan kalo ngomong, ganteng-ganteng masa iya homo." Rasi menggeplak kepala Reina. Reina yang sedang minum hampir tersedak, dasar temen tiri.
"Yakan mana tau." Reina mengerucutkan bibir kesal.
"Terserah kau Rein, capek aku ngomong sama orang gak peka," ucap Rasi pada Reina. Lalu mereka berdua membicarakan hal lain, dan seperti biasa Reina hanya menyimak.
Kenapa banyak sekali orang bodoh mengejar-ngejar cinta yang tak pasti. Terlebih lagi mereka perempuan. Hey, kodratnya perempuan itu dikejar bukan mengejar, jangan jadi tolol deh, karena orang tolol sudah terlalu banyak di muka bumi ini.
Secarakan mereka cantik tuh, pinter, kaya. Kurang apalagi cobak? Sekali mereka meminta pasangan, dengan sekejap mata, puluhan bahkan ratusan lelaki berbaris di hadapan mereka.
Menurut yang Reina dengar, enam cowok itu namanya Alfino, Sehan, Devan, Alfen, Dandi dan Danu. Ya, semuanya berasal dari keluarga berada. Siapa yang bisa menolak pesona ke-enam lelaki ini? Ya tidak termasuk Rein pastinya. Mereka Kaya, ganteng, pinter, cuman ya minusnya bandel gitu. Mending yang goodboy lah kemana-mana.
Alfino dkk juga anggota geng motor yang cukup ditakuti di kota Medan. Nama geng motor mereka adalah DARKMOON, dengan Alfino sebagai ketuanya dan Sehan sebagai wakil ketua.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Rein | End
Teen FictionFollow sebelum membaca. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Kalau ada yang bertanya, siapa yang hidupnya paling santai? Jawabannya adalah Reina. Yang sikapnya selalu berubah-ubah? Jawabannya adalah Reina. Siapa yang pecinta kopi? Jawabannya adalah Reina? Selalu...