~Vote Juseyo~
Di sebuah ruangan bernuansa coklat terdapat seorang pria menduduki kursi kerjanya sambil menghadap layar laptop. Jari-jari lentiknya menyentuh keyboard ditemani oleh bertumpuk tumpuk dokumen yang terletak di samping laptopnya.
Jari-jari lentiknya berhenti menyentuh keyboard laptop, pria itu memejamkan matanya sejenak lalu jari jari tangan kirinya mengetuk-ngetuk meja kerjarnya.
Pria itu menghelahkan nafas kasarnya, pikirannya benar-benar kacau. Pria itu binggung bagaimana cara menghadapi iagar istrinya tidak menjauhinnya bertambah lagi ia memiliki firasat buruk yang akan menimpanya.
Tok tok tok
ketukan pintu membuyarkan lamunannya.
"Masuk" ucap pria itu.
"Maaf Tuan saya mengganggu anda"
"Ada apa?" ucap pria itu lagi seraya menutup laptopnya.
"Saya ingin memberitahu laporan tentang istri anda Tuan"
"Tuan dua hari lalu istri anda tidak menemui dokter yang dibuatkan janji oleh anda tuan tapi istri anda malah membuat janji dengan dokter sepesialis kandungan"
"yang membuat janji itu sendiri adalah bodyguard pribadi istri anda tuan dan bodyguard itu menyuruh dokter itu untuk tutup mulut"
Pria itu terkejut mendengar laporan dari bawahannya.
"Dokter kandungan"
"Jangan bilang sohyun hamil"
"Tapi kenapa dia tidak memberitahuku? Kenapa?" monolognya
🥀🥀🥀
Sohyun kembali mual, rasa ingin mengeluarkannya disaat perutnya terasa sakit. Sontak sohyun berlari ke dalam kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Sohyun mengusap mulutnya dengan linangan air mata saat muntah itu kembali lagi.
"Oh Tuhan...Kenapa denganku..." ucapnya sambil berkaca di kaca toilet kamarnya. Ia menatap wajah pucatnya.
"Aku harus ke dokter Nara, aku tidak mau janinku kenapa-napa" ucapnya berjalan keluar kamar mandi.
Langkahnya tertatih saat menuruni anak tangga terasa tak kokoh, kepalanya terasa pusing. Tiba-tiba sohyun merasakan perutnya sangat keram, ia mengeram kesakitan di area perutnya membuat dirinya memegangi pegangan anak tangga itu.
Sohyun merasakan ada yang mengalir di area selangkangannya, ia mendongak ke bawah. Sohyun benar-benar terkejut melihat Darah segar mengalir diarea pahanya.
air matanya berhasil lolos dari mata indah sohyun. "J-jangan—B-bayiku" lirihnya memegangi perut buncitnya.
Badannya terasa lemah, matanya berkunang-kunang serta perutnya terasa keram. badan sohyun jatuh pingsan di anak tangan itu, teriakan salah satu maid terdengar nyaring di mansion itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 [END]
Fantasi"𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐮, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐧𝐭𝐮𝐢𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐝𝐞𝐭𝐢𝐤, 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐠𝐠𝐞𝐥𝐚𝐦 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐛𝐬𝐞𝐬𝐢𝐤𝐮 �...