Bab 24

818 36 0
                                    

Happy Reading !!

***

“Sombong lo sekarang Kai mentang-mentang kesayangan lo udah balik, udah tunangan juga. Kita di lupain,” rajuk Andra begitu Kai menjatuhkan bokongnya di kursi yang di isi oleh dua sahabatnya yang entah ada angin dari mana bisa mengajak berkumpul di hari kerja seperti ini. Padahal biasanya sibuknya sudah mengalahkan pengurus negeri.

“Lo yang sok sibuk bukan gue yang sombong. Kemarin gue kasih tahu tunangan aja lo malah lagi di Jepang,” delik Kai pada Andra, membuat laki-laki itu menggaruk belakang lehernya seraya memberikan cengiran. “Lo juga, sama aja! Gue sakit lo berdua malah sibuk kencan bukannya jenguk.” lanjutnya seraya mendengus dan memberikan tendangan pelan di bawah meja pada Rasya yang langsung melayangkan delikan protesnya.

“Kencan itu di butuhkan di usia gue yang udah hampir dua puluh tujuh ini, Kai. Seperti lo, gue juga ingin memiliki seseorang yang bersedia menemani sisa hari-hari gue yang entah tersisa berapa lama lagi. Bukan cuma lo yang ingin menikahi perempuan tercinta, gue juga menginginkan hal itu, Kai. Rasanya udah bosan aja hidup sendiri.” Rasya menyandarkan punggungnya di kepala kursi, melipat kedua tangan di depan dada dengan kepala mendongak menatap langit-langit restoran Kai yang terhias cantik lampu kristal.

“Indah kayaknya hidup dalam sebuah pernikahan. Punya istri dan anak yang lucu-lucu,” bayang Rasya sambil senyum-senyum, membuat Andra dan Kai bergidik ngeri. “Makin gak sabar gue, pengen cepat-cepat nikah,” lanjut Rasya masih dengan senyumnya dan kedua mata yang berbinar.

“Pikiran lo udah jauh ternyata,” ucap Andra. “Sayang, setiap cewek yang mau lo ajak ke pelaminan selalu berakhir menyakiti,” lanjutnya iba.

Rasya menunduk sedih. Apa yang sahabatnya itu katakan memang benar. Selama ini Rasya mengencani berbagai macam perempuan tanpa berniat main-main. Ia mengencani mereka dengan niat yang benar-benar serius, tapi sayangnya keseriusan yang dirinya berikan malah justru di salah gunakan. Mereka menjadikan itu untuk memanfaatkan Rasya dalam memenuhi semua keinginan mereka. Rasya selalu langganan ditinggalkan di saat tengah sayang-sayangnya. Bukan hanya itu saja, Rasya juga menjadi laki-laki menyedihkan yang selalu diselingkuhi para perempuan licik yang hanya cinta akan uangnya.

“Padahal gue lebih ganteng ya dari kalian berdua, tapi kok gini amat nasib gue?” Rasya mendesah lesu. Bingung ke mana lagi harus mencari calon istri yang tidak hanya mengincar uangnya saja. Rasya butuh perempuan tulus untuk ia nikahi, karena percuma hanya cantik dan seksi kalau hatinya tidak bisa dimiliki dan memiliki.

“Ya karena lo terlalu bodoh, Sya,” cetus Kai yang ingin sekali menghujat sahabat bodohnya itu.

Kai akui diantara mereka bertiga Rasya adalah laki-laki paling tampan juga kaya. Tapi sayangnya Rasya terlalu bodoh. Dia selalu menuruti apa pun keinginan perempuan. Entah itu kekasihnya atau perempuan yang baru di kenal.

Rasya terlalu royal pada semua perempuan hingga membuat kaum lemah namun cerdik itu mampu menipu Rasya dengan mudahnya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sayangnya mereka terlalu tidak tahu diri dan Rasya terlalu baik hingga apa yang sudah dirinya berikan tidak pernah berharap imbalan. Padahal semua hal di dunia ini butuh timbal balik.

“Gue pintar kali Kai, di sekolah siapa yang selalu dapat juara pertama? Gue. Siapa yang nyumbang piala paling banyak angkatan kita? Gue. Kurang pintar apa lagi coba?”

“Pelajaran emang lo gak diragukan, Sya. Tapi masalah perempuan lo terlalu cupu. Selama ini sudah berapa banyak cewek yang lo kencani?”

Rasya mengedikkan bahunya, tidak ingat berapa banyak perempuan yang sudah pernah menjadi teman kencannya selama ini, yang jelas julukan playboy Rasya dapatkan karena seringnya berganti pasangan.

Married With Ex-BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang