SSD 7

30K 1.1K 0
                                    

"Hiks nda enapa pegi? " tanya El.

"Ga, bunda ga pergi" jawab Dita

"Hiks nda boong"

"Tidak sayangkuhhhhh" gemes Dita.

"Janji ya nda, ndak boleh pegi agi? "

"Iya sayangnya bunda" kekeh Dita sambil mencubit hidung El yang merah akibat menangis.

"Ihh nda akit au" pekik El kesakitan.

"Sakit? Emang bunda ngapain kamu?" Tanya Dita dengan muka kebingungan, membuat El memukul tangan Dita.

"Aww" pekik Dita pura-pura kesakitan

" El kenapa pukul bunda? " Tanya Dita sedih  sambil mengusap tangannya yang di pukul El.

"Emang apa salah bunda, El? " Tanya Dita dengan mata berkaca-kaca. Hal itu membuat El ikutan berkaca-kaca. Enak juga ya ngerjain El.

"Hiks m-mafiin El, nda" ucap El menangis sambil menundukkan kepalanya tak berani menatap Dita yang tersenyum geli melihat El.

"Ssstt jangan menangis bunda enggak papa kok sayang" Kekeh Dita sambil memeluk El.

"T-tapi t-tadi hiks n-nda s-sakit, hiks i-itu p-pasti g-gara-gara El m-mukul t-tangan n-nda tan?" tanya El terisak membuat Dita merasa bersalah karena telah ngerjain El.

"Sssttt bunda hanya bercanda sayang" jawab Dita sambil mempererat pelukannya.

"I-ih n-nda j-jahat" ucap El sambil melepas pelukannya tapi tidak bisa karena Dita erat banget meluknya.

"I-ih n-nda a-au u-unuh E-el" ucap El membuat Dita kaget diiringi kekehan sambil melepaskan pelukannya.

"Ya maaf, karena bunda gemes banget sama kamu"

"El udah makan? Atau minum obat? " tanya Dita langsung mendapat gelengan dari El.

"Kenapa? "

"Obatna ait" jawab El sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya yang mungil.

"Ga pahit sayang malah manis lo seperti sirup" ucap Dita sambil menenangkan El agar mau minum obat.

"Ndak ata papa ait, ndak anis"

"Mungkin papa kamu ga suka obat jadi bilang pahit"

"Sekarang makan dan minum obat ya? "

"Ndak" ucap El sambil menggelengkan kepalanya dan menutup mulutnya lagi dengan keduanya tangannya.

"Emang El gak mau sembuh? Gak mau main sama bunda lagi? " tanya Dita dengan nada sedih.

"Ndak au nda ait"

"Yaudah kalau El ga mau minum obatnya bunda pergi lagi" Lantas Dita langsung bangun dari duduknya berjalan ke arah pintu membuat El mau makan dan minum obat.

"Iya, El au akan an inum obat, acal nda angan pegi agi" pasrah El membuat Dita berbalik badan sambil tersenyum. Dita kembali duduk diranjang sebelah El dan mengambil bubur yang ada dinakas langsung menyuapi El.

"Ayo buka mulutnya soalnya pesawat mau mendarat" perintah Dita langsung El membuka mulutnya. Buburnya masuk kedalam mulut El.

"Gimana enak ga? " tanya Dita saat melihat El menelan bubur itu.

"Ndak enak" jawab El sambil menggelengkan kepalanya.

"Lagi ya"

"Ndak"

"Ayo sayang sekali lagi aja setelah itu udah, ya? "

"Alau ndak ya ndak, nda" teriak El membuat Dita kaget. Ga biasanya El teriak kayak gini didepannya.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang