SSD 12

25.8K 863 2
                                    

Hi!
Kembali lagi sama aku.
Maaf kalau kalian menunggu cerita aku ini.
Justru aku berterima kasih banyak sama kalian semua yang udah mau menunggu cerita aku.

Selamat membaca❤

Pukul 17.15 Darren telah selesai meeting. Ia kembali ke ruangannya dan mulai melangkah ke arah ruangan khususnya. Ia masuk dan mendapati El yang tengah berjalan kesana kemari dengan kaki mungilnya.

"Hai, dah bangun hmm?"  Darren langsung menggendong El.

"Nangis gak? " El menggeleng tapi matanya berkaca-kaca.

"Papa"

"Kenapa sayang? "

"Gak nyenyak tidurnya? " El menggeleng lagi membuat Darren bingung.

"Mau makan?" Lagi-lagi El menggeleng.

"Terus?" El menelusupkan kepalanya didada Darren. Tiba-tiba El menangis pelan namun bisa didengar Darren.

"Kenapa hmm? "

"Pulang? "

"Hiks hiks" Bukannya menjawab El malah semakin nangis.

"Kenapa sayang? Papa lama ya meetingnya? terus kenapa? "

"Hiks hiks"

Brut

Terdengar suara angin namun bau. Darren membiarkan pasti El hanya kentut pikirnya. Namun lama kelamaan baunya semakin menjadi-jadi. Darren menurunkan El dari gendongannya dan menjajarkan tubuhnya dengan El.

"Kamu kentut ya? Tapi kok lama banget" El menggeleng.

"Terus apa?"

"Pup" jawab El sambil menatap bawah, tak berani natap Darren.

"Pantesan bau banget" gumam Darren lalu tersenyum menatap anaknya.

"Udah gak papa"

"Sekarang mandi ya?" El mengangguk.

Darren membawa El ke kamar mandi dan mulai melucuti pakaian El satu persatu. Dan memasukkan ke keranjang pakaian kotor. Sekarang tinggalah pampers. Darren langsung menutup hidungnya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya menyobek pampers El. Setelah tersobek Darren melangkah ke tempat sampah yang ada disana dengan jijik. Lepas itu Darren langsung mencebok El. Walaupun Darren sering mengganti pampers jika El pup tapi tidak dengan yang ini. Dirinya merasa pup yang ini sangat-sangat amat bau banget.

"Huh"

"Kamu makan apa sih, El? Kok bau banget?Gak seperti biasanya?"

Setelah selesai menceboki El, Darren memasukkan El ke bath up yang sudah penuh air hangat. Dirinya juga melepaskan jas, dasi, dan juga kemejanya dan memasukkan ke keranjang kotor. Tinggalah celana bahan yang ia kenakan.

Darren  menghampiri El yang senang kalau udah ketemu air. Ia mengambil sabun dan sampo anak-anak di rak samping bath up. Seperti biasa Darren menyabuni El dengan lembut dan lihai membuat El menciprat-cipratkan airnya ke perut Darren sambil memainkan perut sixpacknya Darren.

"Hihihi" El terkikik karena menurutnya perut Darren lucu.

"Kamu pengen perut kayak papa? "

Darren selesai menyabuni El tak lupa membilas dengan air bersih. Darren menggendong El lalu membuang air bath up yang udah kotor. Tak lupa ia menyalakan airnya lagi.

"Hihihi" bukan menjawab malah El nambah terkikik.

"Kenapa sayang kok tertawa mulu hmm? " tanya Darren sambil menggelitik perut El sambil menunggu airnya penuh.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang