"KALIAN BERDUA TAHU GAK? KALAU KALIAN MENCARI KERIBUTAN DI KANTOR SAYA" bentak Darren menggelegar di ruangan Siska. Soalnya tadi Siska yang mau menghukum Heni dan Dita namun Darren tiba-tiba datang saat mendengar kabar bahwa tadi Dita dan Heni bertengkar.
"I-iya p-pak" jawab Dita dan Heni bebarengan.
"T-tapi gadis ini duluan pak" adu Heni pada Darren sambil menunjuk Dita tanpa menatap Darren sekalipun karena Darren terus menatap mereka berdua tajam.
"B-bukan saya pak, tapi dia duluan pak" Dita tidak mau ngalah saat dirinya disalahkan. Emang tadi Dita yang menjambak Heni tapi yang mulai duluan siapa coba.
"Enak aja lo, lo duluan yang jambak gue. Lo gak tahu gue udah lama nunggu rambut gue biar tambah rapi dan cantik tapi lo malah rusakin dengan jambak gue"
"Lo juga udah menginjak-injak rantang gue yang disitu aja makanannya, asal lo tahu ya itu adalah makanan untuk pak Darren"
"Pokoknya ini salah lo"
"Lo juga"
"Lo"
"Lo"
Dita dan Heni saling tunjuk menunjuk tidak mau mengalah satu sama lain. Hal itu membuat Darren dan Siska memijat keningnya karena pusing mendengar debatan anatara Dita dan Heni yang tidak mau saling mengalah.
"UDAH KALIAN JANGAN BERDEBAT DISINI" bentak Darren.
"M-maaf pak" ucap mereka serempak saat Darren tiba-tiba Darren menaikan intonasi suaranya.
"KALIAN BERDUA SAYA SURUH BERSIHKAN KANTOR SAYA"
"HAH? S-serius pak? "
"Apakah ucapan saya, kamu tidak mengerti? "
"Mengerti pak"
"SEKARANG KALIAN PERGI KEBAWAH AMBIL PERALATAN KE OB"
"S-sekarang p-pak? "
"TAHUN DEPAN! YA SEKARANG"
"Siska kamu bawa mereka berdua kebawah mengambil peralatan"
"Baik Pak"
Mereka bertiga keluar dari ruangan Siska dan meninggalkan Darren sendirian di dalam.
"Huh" Darren menghela napas lelah.
Darren keluar meninggalkan ruangan Siska menuju ruangannya. Saat sampai di ruangannya tiba-tiba ponsel Darren bergemetar. Darren langsung mengambil di saku celananya dan melihat siapa yang menelponnya. Darren melihat di layar ada tulisan 'mama' membuatnya langsung mengangkatnya dan mendekatkannya ditelinga.
"Halo"
"KAMU BARU MENIKAH UDAH KERJA AJA, EMANG KAMU GAK CAPEK HABIS OLAHRAGA" teriak Jihan diseberang membuat Darren menjauhkan dari telinganya.
"Maksud mama apasih? Darren gak ngerti! "
"Mama tahu kamu sudah kembali berkerjakan? "
"Kata siapa aku udah kerja? "
"Gak perlu tahu kamu"
"Ck, pasti gadis sialan itu kan? "
"Heh jaga omongannya, kamu ini ya sama istri sendiri mulutnya enteng banget"
"Mama menelpon aku cuma buat ngomong gini doang? Buang-buang waktu aja, Darren matikan ya? "
"Eh bentar-bentar mama lupa kalau mama mau ngomong sama kamu"
"Ngomong apa cepet"
"Jadi gini, mama kan diundang ke acara temen Mamakan tap-"
"Apa? Kalau butuh duit nanti Darren transfer. Emang mama butuh berapa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Seorang Duda
RandomStop plagiatrisme!! [Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri] Gadis yang terlahir memiliki paras yang cantik bak bidadari,tapi sayangnya seorang sebatang kara yang ditinggalkan oleh keluarganya akibat kecelakaan beruntun 2 tahun yang lalu. Saat...