SSD 25

23.8K 747 0
                                    

Seminggu telah berlalu kini Dita sudah kembali ke rumah. Setelah kejadian itu Darren mulai berubah sikapnya pada Dita.

Flashback on

Setelah selesai mandi, Darren keluar dari kamar  mandi sendiri dengan boxer tanpa baju hingga menampilkan dada yang bidang dan otot-otot yang menonjol di kedua lengannya tak lupa perut sixpaknya. Tangannya memegang handuk kecil sambil mengusap-usap untuk mengeringkan rambutnya. Sedangkan El masih berendam di bathup karena gak mau udahan.

Dita kaget dengan penampilan Darren yang hanya menggunakan boxer.

"Astagfirullah" pekik Dita sambil menutup wajahnya dengan tangannya.

"Jangan teriak-teriak! Kamu pasti ingin menyentuh perut saya yang sixpack kan? ".  Ucap Darren sambil mencari baju di dalam koper samping sofa.

"A-apasih pak! J-jangan ngada-ada! " ucap Dita gugup.

"Ngaku aja sih kenapaa! " Darren tak mau kalah, malahan semakin gencar mengerjai Dita yang sudah malu banget.

"N-nggak ya pak! " Dita juga gak mau kalah.

Darren berjalan kearah Dita yang masih menutup wajahnya, yang sudah memakai bajunya dan celananya selutut.

"Gausah malu, kalau itu emang mau kamu! Kalau mau silahkan disentuh! , saya juga gapapa! " bisik Darren sambil tersenyum miring pada telinga Dita sampai membuat sang empu kaget, tapi dengan sigap Darren langsung membungkam mulutnya Dita dengan bibirnya. Hal itu membuat Dita melotot. Dita memberontak saat Darren melumatnya.

"Emmm" Dita memukul dada Darren saat dirinya kehabisan napas.

"Huh huh huh" Dita menarik napasnya setelah Darren melepaskan pautannya.

"Manis! " ucap Darren lalu masuk kekamar mandi.

"First kiss gue! " Dita sedih karena first kiss diambil Darren. Ealah kan diambil suami sendiri kenapa harus sedih!

"Mama papa, first kiss akuuu! "  ucap Dita sambil memegang bibirnya yang basah.

Sedangkan didalam kamar mandi Darren lagi terkekeh gak jelas.

"Papa enapa? "

"Papa giya ya? "

"Tuhkan dah Ey biyang dali tadi kayau papa itu giya"

Saat dikamar mandi Darren langsung mendapatkan pertanyaan dari El, sampai-sampai mengatai dirinya gila.

"Heh! El kok ngatain papa mulu dari tadi! "

"Kan emang benel papa itu giya"

"Kata siapa? " tanya Darren galak.

"Dali papa masuk pakian papa dah kayak olang giya, cekalang teltawa cendili, itu kayau bukan giya apa namanya?! "

Darren melongo tak percaya dengan jawaban anaknya. Bisa-bisanya anaknya mengatain gila dari tadi masuk kedalam ruangan Dita.

"Siapa yang ngajarin ngomong gitu? " tanya Darren sambil melototkan matanya membuat El menundukkan kepalanya tak berani menatap Darren.

"N-ndak ada"

"Papa di depan El bukan dibawah! "

"M-maaf"  ucap El dengan mata yang berkaca-kaca sambil menatap Darren.

"Cup cup jangan sedih, papa cuma bercanda" Darren mengelap air mata El yang mengalir dikedua pipinya. Namun tiba-tiba.....

'BYURR'

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang