SSD 38

14.1K 491 64
                                    

Tak terasa sudah 5 hari Darren di yogyakarta. Besok dirinya akan balik ke Jakarta. Sekarang masih jam 12 siang Darren dan Bayu sedang berkeliling membeli oleh-oleh. Karena pagi tadi terakhir membahas proyek.

"Woi cakep gak gue? " tanya Bayu sambil mencoba-coba barang-barang yang berada di setiap toko oleh-oleh.

"Wah cakep bener sama kayak itu" jawab Darren sambil menunjuk monyet yang ada di pohon. Bayu langsung menoleh kearah yang Darren tunjuk.

"Hahahahaha. Emange lucu? " tawa Bayu renyah namun wajahnya langsung berubah datar menatap Darren yang asik memilih oleh-oleh.

"Ini harganya berapa, dek? " tanya Darren pada seorang anak kecil saat dirinya mengambil pakaian anak-anak.

"45" jawab anak kecil itu sambil tersenyum menampilkan gigi ompongnya.

"Yaudah saya pilih-pilih dulu" ucap Darren sambil memilih-milih beberapa pakaian yang tersedianya di hadapannya. Darren mengambil pakaian khusus El 2 dan Dita 3, sedangkan untuk dirinya mengambil 2 yang satu couple bertiga dan yang satunya lagi couple sama Dita.

"Yaudah ini ya, dek" Darren meletakkan pakaian ke hadapan anak kecil itu.

"Sebentar nggeh pak, nunggu ibuk dulu" ucap anak kecil itu karena dirinya tidak bisa menghitung yang ada di depannya walaupun ada kalkulator. Maklumlah masih anak-anak.

"Iya"

"Nama adek siapa? " tanya Dari sambil berjongkok agar setara dengan anak itu. Darren membelai rambut anak itu dengan lembut. Karena dirinya teringat istrinya di Jakarta.

"Alia, panggilannya Al" jawab anak itu sambil tersenyum.

"Kok namanya sama nama anak saya"

"Serius pak? "

"Iya, tapi anak saya namanya El"

"Jadi Al El!"

"Iya"

"Bapak orang mana? "

"Jakarta"

"Serius? "

"Iya, emang Alia kenapa? "

"Alia tuh sebenarnya pengen ke Jakalta, tapi nanti kalau Alia sudah dewasa kata ibuk"

"Belajar yang pinter agar bisa ke Jakarta"

"Kalau itu Alia selalu belajar setiap hari agar impian Alia terwujud" ucap Alia senang.

"Emang sekarang Alia kelas berapa? "

"2"

"Kirain TK" ucap Darren terkekeh.

"Semua orang selalu gitu kalau ketemu Alia, padahal Alia tuh kelas 2"

"Tapi gakpapa yang penting Alia sudah bisa membaca dan berhitung"

"Al kamu ngomong sama siapa? " tanya seorang dari belakang membuat Alia dan Darren menoleh. Darren langsung berdiri dan menatap wanita itu yang mungkin ibu dari Alia.

"Ini buk tadi bapak ini beli pakaian ini, tapi aku mboten saged ngitungnya"

"Yo wes biar ibu wae" ibunya Alia langsung menghitung semua belanjaan Darren.

"340 semua totalnya" ucap ibunya Alia sambil memasukkan belanjaan Darren ke paperbag dan menyodorkan ke Darren.

"Sisanya buat ibu aja" Darren menyodorkan 5 lembar uang merah. Mata ibunya Alia berkaca-kaca dan terus berterimakasih.

"Maturnuwun le, semoga rejekinya lancar" doa ibunya Alia.

"Aamiin" Darren mengamini.

"Kalau begitu saya juga berterima kasih dan buat Alia harus rajin belajar agar bisa ke Jakarta dan bertemu saya lagi"

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang