Beberapa bulan telah berlalu rumah tangga Darren sedang dilanda masalah. Hal itu membuat Darren berubah 180° sama Dita. Ditambah pulangnya telat atau tidak pulang sama sekali.
"Sarapan dulu mas" ajak Dita saat Darren tengah bersiap pergi kekantor. Sedangkan Darren berlalu begitu saja. Bagi Dita ini seperti biasa hanya bisa tersenyum maklum toh masalah yang buat dirinya.
"Mas tungguin" teriak Dita berlari menyusul suaminya keluar.
"Mas" teriak Dita lagi saat Darren ingin masuk ke mobil, namun dirinya tidak melihat kalau didepan ada lubang membuat kakinya masuk kedalam lubang dan dirinya terjatuh tidak aesthetic.
"Akh" ringis Dita menarik kakinya. Darren hanya diam menatapnya tanpa menolong sedikit pun. Dita juga menatap suaminya melas agar mau menolongnya. Namun apalah daya suaminya masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya keluar perkarangan.
"Maafin aku mas, karena nggak jujur dari awal" gumam Dita sedih.
"Shh, kenapa sakit banget sih kakinya" ringis Dita saat merasakan kakinya bisa ditarik keluar.
"Kenapa lo bego banget sih jadi orang! Seharusnya dari awal bilang kalau mau ketemu kak Farel, eh tapikan nggak sengaja ketemu" gumam Dita merasa bersalah pada suaminya.
"Udahlah mending obatin kaki lo dulu, nanti siang baru kekantor"
"Akhh" ringis Dita saat perutnya tiba-tiba sakit, saat akan berdiri. Dita menyueki saja dan masuk kedalam dengan pincang.
****
Sementara di kantor, Darren sedang rapat tetapi sedari tadi tidak fokus sama sekali. Sampai kliennya bingung mau diteruskan atau gimana. Bayu yang jadi pusat perhatian langsung mencubit paha sahabatnya dengan keras. Darren menoleh saja tanpa mengeluarkan sepatah kata.
"Mau dilanjutkan apa gimana?" kode Bayu.
"Ehem, maaf rapat hari ini dibatalkan" ucap Darren berdiri lalu pergi begitu saja.
"Saya mewakilkan pak Darren meminta maaf untuk hari ini" setelah mengatakan itu Bayu pergi menyusul sahabatnya itu. Setelah kepergian Bayu semua orang juga ikut keluar. Ternyata sedari tadi ada salah satu klien Darren yang tersenyum smirk.
"Sebentar saya ke kamar mandi" pamit seorang wanita pada asistennya.
Wanita itu bukannya kekamar mandi malah ke ruangannya Darren. Sebelum masuk dirinya membenarkan kemejanya yang ketat tak lupa melepaskan 2 kancing atas agar memperlihatkan buah dadanya, tak lupa menaikkan rok spannya ke atas lutut. Kemudian wanita itu masuk dan melihat Darren yang sibuk dengan berkas dimeja tanpa menoleh saat dirinya lancang masuk kedalam. Ya wanita itu adalah Megan klien Darren yang berasal dari Bali. Megan berjalan dengan santai menuju Darren.
"Kenapa anda masuk tanpa izin?" dingin Darren karena sedari tadi menyadari keberadaan Megan.
"Saya minta maaf karena lancang masuk" ucap Megan dengan sedikit mendesah. Bukannya tergoda Darren justru setia dengan kertas yang dirinya pegang. Megan yang merasa dicuekin dirinya memberanikan diri mendekati Darren dan dengan lancang duduk di paha Darren. Tangannya tidak tinggal diam tangan kirinya meraba dada Darren dengan lembut sedangkan tangan kanan mengelus dan memegang adik Darren.
Darren hanya biasa saja dengan sikap Megan, namun saat tangan kliennya ini dengan lancang memegang adiknya langsung membuat dirinya murka. Darren tanpa sadar mendorong Megan hingga terjungkal kebawah sampai keningnya terbentur ujung meja.
"Awh" ringis Megan memegang keningnya yang mengeluarkan darah.
"Itu hukuman karena anda lancang menyetuh saya!" tegas Darren dingin. Darren berjongkok mencengkram kedua pipi Megan dengan kuat. Darren membisikkan sesuatu membuat Megan seketika pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Seorang Duda
RandomStop plagiatrisme!! [Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri] Gadis yang terlahir memiliki paras yang cantik bak bidadari,tapi sayangnya seorang sebatang kara yang ditinggalkan oleh keluarganya akibat kecelakaan beruntun 2 tahun yang lalu. Saat...