SSD 3

36.3K 1.4K 4
                                    

Pada malam hari Dita kena apes bannya bocor di jalanan yang sepi. Dita saat ini diselimuti ketakutan. Tapi ini masih jam 10 mana mungkin kan jam segini masih ada orang yang lewat apalagi jalanan sepi kek kuburan.

Biasanya Dita pulang lewat jalan biasa, tapi ia bilang kalau lewat sini itu biasanya rame dan cepat sampai. Memang sih jaraknya lumayan pendek. Lah ini udah apes ditengah jalan udah gitu mendung lagi pasti bentar lagi hujan.

"Kenapa sih hari ini apes banget gue? " Gumam Dita

"Mana bentar lagi mau hujan, gue lupa bawa mantel lagi"

"Mana disini sepi kek kuburan, gak kayaknya biasanya"

"Huh, apes apes" Dita menghela nafas kasar

"Ga ada apa orang lewat gitu? " Dumel Dita sambil mendorong motornya.

Tiba-tiba hujan turun dengan deras dan disertai angin. Dita kelipungan mendorong motornya.

"Aduh gimana ini" Panik Dita

Dita berhenti di sebuah halte bus lalu memakirkan motornya dipinggir jalan. Dita lalu duduk dikursi halte  dengan pakaian yang basah kuyup. Dirinya menggigil bibir pucat. Dita mencari minyak kayu putih di tasnya tidak ada, biasanya ia selalu membawanya. Dita keinget sesuatu, yaps minyak kayu putihnya ketinggalan dirumah.

Dita menggosoknya tangan dan meniup-niup agar dirinya merasa hangat. Dita menatap jalan sepi yang penuh dengan gemercik air, lalu mengambil ponsel di tasnya. Ketika menyalakan ponselnya tiba-tiba ponselnya mati karena baterainya habis, ia lupa mengecasnya.

Saat ini Dita duduk dibawah, kepalanya menunduk menatap lantai yang basah dengan mata berkaca-kaca. Tiba-tiba satu tetes air matanya jatuh tanpa diminta. Dita menangis tanpa suara sambil menenggelamkan wajahnya.

"Lo harus kuat Dita ga boleh nyerah" Monolog Dita langsung berdiri, berjalan menuju motornya. Dita mendorong motornya walaupun ditengah hujan deras di sertai angin kencang dirinya tetap mendorong motornya.

Saat sedang mendorong tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti dibelakangnya. Dita menoleh ke belakang sekilas lalu menatap depan lagi. Suara pintu mobil ditutup terdengar jelas di telinganya.

Terdengar langkah seseorang dibelakangnya membuat Dita takut. Tapi dirinya hilangkan rasa takutnya dan tetep mendorong motornya. Dita cuma bisa pasrah saat ini, mau diapain juga.

Orang itu mendekat semakin dekat dengan dirinya. Dita ingin lari tapi udah ga ada tenaga. Tiba-tiba sebuah payung diatas membuat Dita berhenti dan mendongakkan kepalanya keatas.

Dita menoleh kebelakang siapa yang memayunginya. Dirinya dibuat terkejut dengan seorang laki-laki beperawakan tinggi yang pernah ia temui, tapi siapa ya?.

"Ngapain anda disini? " Tanya Dita pada orang itu.

"Kamu yang ngapain disini? " Orang itu bukannya menjawab malah tanya balik.

"Emang urusannya sama anda apa? "

"Saya tanya kamu ngapain disini? " Tanyanya orang itu lagi dengan tekanan disetiap kata. Dita menghela nafasnya sejenak.

"Ban saya bocor" Jawab Dita dengan kesal. Tanpa memperdulikan orang itu,ia langsung mendorong motornya lagi.

"Ikut saya" Perintah orang itu. Tapi tidak dipedulikan oleh Dita membuat orang itu kesal dan menarik  motor Dita. Membuat motornya berhenti, Dita sungguh kesal dengan orang itu. Kenapa sih ketemu mulu kerjaannya.

Dita yang kesal karena motornya ditarik lalu menatap siapa pelakunya.

"Mau anda apaan sih? "  Kesal Dita sembari mendorong motornya tapi gabisa soalnya malah ditarik orang itu lagi, membuat Dita marah.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang