SSD 10

30.5K 969 4
                                    

Flashback on

Pukul 23.15 Darren baru pulang dari kantor. Darren masuk rumah dengan pakaian yang berantakan, jas dicangking, kemeja dengan tiga kancing terbuka dan dasi entah kemana. Pokoknya sudah seperti gelandanglah, gelandangan tapi tampan wkwkw.

Darren yang sedang banyak pikiran langsung naik keatas untuk mandi. Setelah beberapa menit akhirnya Darren selesai mandi dan berganti pakaian. Darren menuju ruang kerjanya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dikantornya.

Darren duduk di kursinya sambil memegang iPadnya meneliti apa yang menyebabkan perusahaannya mengalami masalah serius. Tiba-tiba Darren melempar iPadnya dengan keras kelantai. Dirinya tidak menemukan penyebab kantornya.

"Akhhhh" teriak Darren frustasi. Lalu berjalan keluar menuju lantai bawah untuk minum.

Sampai didapur Darren langsung mengambil minuman di freezer dan meminumnya. Darren kembali naik ke kamarnya, tapi tepat didepan kamar El, Darren tersenyum dan masuk kedalam. Darren melihat ranjang El, dia berpikir kalau yang sedang tidur itu El karena tidak biasanya El tidur dengan selimut menutup rapat badannya.

"Ga biasanya kamu tidur kayak gini, pasti kamu kedinginan kan, sayang"  gumam Darren menuju kearah ranjang dan masuk kedalam selimut tepat disebelah El dan memeluk. Tanpa berpikir panjang dan sudah sangat lelah Darren menguap dan menuju ke alam mimpinya.

Flashback off

"Jadi gitu tan"

"Hahahahah" tawa Ayu pecah.

"Kok tante ketawa sih" kesal Darren.

"Tapi beneran deh kalian cocok"

"Hmm" hanya dibalas deheman oleh Darren.

"El mau kan punya mama baru?" tanya Ayu pada El yang tengah mainin tangan Dita. Dan dibalas anggukan dari El. Pertanyaan itu membuat Darren melototkan matanya.

"Tuhkan El aja mau"

"Masa papanya gak mau! Hahahahaha" Dita hanya tersenyum kecil melihat dirinya dibicarakan.

"Udahlah daripada buang-buang waktu mending aku pulang aja" Darren beranjak dari duduknya dan berjalan keluar tanpa pamit sama tante.

"Dasar sepupu laknat" teriak Ayu tapi tak dipedulikan oleh Darren. Darren masuk kedalam mobilnya.

Dita yang melihat Darren masuk ke mobil sekarang dirinya pamit dan juga meminta maaf pada Ayu.

"Tante kalau begitu aku dan El pamit ya, dan maaf atas kelakuan Pak Darren" Dita beranjak dari duduknya yang masih menggendong El. Ayu juga ikut berdiri. Sebelum Dita melangkah keluar Ayu bertanya pada dirinya.

"Santai aja Dita. Kamu masih manggil Darren dengan sebutan 'Pak Darren'?" Dita mengangguk.

"Masa mau menikah masih panggil 'Pak' manggil Mas aja biar cocok" Dita hanya menanggapi dengan senyuman.

"Yaudah tante aku pulang dulu ya, El ayo pamit sama Oma Ayu" pamit Dita. Namun El tak menggubris ucapan Dita karena tengan keasikan sendiri.

"Hati-hati dijalan ya"

"Iya tante" Dita berjalan keluar dari butik menuju mobil diikuti Ayu dari belakang. Namun Ayu berhenti di pintu, karena Ayu hanya mengantarkan sampai pintu saja.

Dita masuk kedalam mobil dan duduk disebelah Darren dan Dadah pada Ayu.

"Mari tante" pamit Dita saat mobil mulai melaju meninggalkan butik Ayu.

Ayu melihat mobil Darren udah gak keliatan, ia masuk kedalam butik lagi.

"Lama banget sih" sinis Darren pada Dita saat mobil berhenti di lampu merah. Dita hanya menundukkan kepalanya, ia tak berani menatap Darren.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang