Seharusnya hari ini adalah hari bahagia Darren dan Dita namun ditunda karena Dita tiba-tiba sakit. Dita sakit dikarenakan alergi udang membuat badannya bintik-bintik merah.
"Maafin Dita ma"
"Gak papa mungkin besok atau gak lusa kamu nikahnya"
"Makasih ma"
"Iya, sekarang kamu minum obat dulu"
Jihan mengambil obat diatas nakas sekaligus segelas air putih lalu diberikan pada Dita. Dita langsung meminum obatnya yang berbentuk pil itu dan langsung menelan dengan air putih.
"Makasih ma"
Jihan menaruh gelas kembali diatas nakas. Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan El yang berlari menghampiri Dita dan Jihan yang diikuti Darren dibelakangnya.
"Bun-nda" teriak El membuat Dita, Darren, dan Jihan terkejut.
"El kamu udah bisa menyebutkan 'bunda'?" tanya Jihan takjub dan diangguki El.
"Siapa yang ngajarin? "
"Ka Ala" maksud El kak Ara ygy. Ara adalah tetangga sebelah rumah Jihan sekaligus temen El, tapi Ara lebih tua dari El. Ara berusia 6 tahun jadi El menyebutnya kakak Ara.
"Emang El dari rumah Ara? "
"Ya"
"Sama siapa? "
"Papa"
Jihan dan Dita hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.
"Bun-nda boyeh peyuk ndak? "
"Boleh dong, sini" dengan senang hati Dita langsung merentangkan kedua tangannya. El langsung menghampiri Dita dibantu Jihan.
"Angen" ucap El disaat sudah memeluk Dita erat.
"Iya bunda juga kangen sama El" balas Dita yang tak kalah erat.
Udah 1 hari El tidak boleh berdekatan dengan Dita karena Darren melarangnya. Darren takut El tertular bintik-bintik seperti Dita. Eh yang bener pak 'tertular? ' lah kan yang makan nasi goreng udang cuma anda dan Dita mana mungkin El tertular. Dasar bapak posesif.
'Drrtt Drrtt Drrt'
Bunyi HP Jihan membuat Jihan mengeceknya dan pamit keluar saat tahu ada yang menelpon. Dan diruangan itu tertinggal Darren, Dita, dan El.
"Bun-nda? "
"Iya"
"Apan bun-nda adi bun-nda atu?" tanya El tiba-tiba membuat Darren dan Dita terkejut dengan pertanyaan El.
"Eh mm"
"El tadi main apa sama kak Ara? " Dita mengalihkan pertanyaan El saat Darren menatapnya tajam.
"Adi El ain asak-asak dan bun-nda au ndak?"
"Enggak"
"Masa ka Ala unya meong ecil pokoknya yucu El adi engen"
"Gak" larang Darren setelah mendengar perkataan El.
"Enapa? "
"Nanti kamu sakit"
"Adahal yucu" ucap El sambil memanyunkan bibirnya dan menggembungkan pipinya. Hal itu membuat Dita gemas mencubit pipi El.
"Akhh" ringis El saat pipinya terasa sakit saat dicubit Dita. El langsung berkaca-kaca yang sebentar lagi akan nangis. Dan benar El nangis membuat Darren langsung merebut paksa El dari Dita.
"KAMU NGAPAIN ANAK SAYA? " Bentak Darren pada Dita.
"Maaf abisnya El lucu" jawab Dita sambil menundukkan kepalanya tak berani menatap Darren kalau sedang marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Seorang Duda
RandomStop plagiatrisme!! [Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri] Gadis yang terlahir memiliki paras yang cantik bak bidadari,tapi sayangnya seorang sebatang kara yang ditinggalkan oleh keluarganya akibat kecelakaan beruntun 2 tahun yang lalu. Saat...