SSD 17

22.1K 700 0
                                    

Setelah kejadian tadi malam, Dita sudah tahu sifat aslinya Darren kalau berhubungan dengan mendiang mantan istrinya. Seperti pagi ini mereka berdua lagi sarapan bareng. Dita makan sama ikan pepes kesukaannya. Darren yang melihat Dita ambil ikan pepes di piring depannya seketika langsung membanting sendok. Hal itu membuat Dita kaget.

"Astagfirullah, kamu kenapa m-mas? "

"Jangan makan ikan pepes itu! "

"Tapi ini kesukaan aku"

"SAYA BILANG JANGAN YA JANGAN KAMU DENGAR TIDAK?! "  Darren langsung pergi meninggalkan Dita sendirian dimeja makan dengan air mata yang mengalir.

Tanpa berkata-kata Dita langsung membawa ikan pepes ke dapur. Dirinya udah gak selera makan lagi.

"Eh non kok nangis? " tanya bi Inah saat Dita berada di dapur dengan mata yang sembab.

"Gak papa kok bi"

"Yakin non? "

"Iya bi"

"Kalau ada Apa-apa cerita ke bibi aja non"

"Iya bi"

"Aku kesana dulu ya bi" pamit Dita saat melihat Darren turun dari tangga yang sudah rapi dengan pakaian kantor.

"Iya non"

Dita menghampiri Darren yang sudah bersiap-siap pergi ke kantor.

"Mau kerja mas?" Darren langsung menatap tajam Dita. Dita yang paham langsung menggantikan kata 'mas' menjadi 'pak'.

"Maksud saya p-pak"

Darren tak menghiraukan Dita, dirinya langsung berjalan keluar. Dita yang melihat Darren keluar langsung berteriak memanggil nama Darren.

"Pak tunggu pak" Dita berlari keluar menghampiri Darren yang sudah siap naik mobil.

"Apa? " tanya Darren dingin.

"I-itu"

"Apa? Jangan buang-buang waktu saya mau kerja"

"Salim" jawab Dita sambil menatap bawah dengan menahan malu. Tapi tidak dengan Darren, dirinya malah tegang saat Dita ingin bersalim kepada dirinya.

"T-tadi bilang apa? "

"Salim"

"Oh" Darren cuek saat mendengar jawaban Dita. Dirinya langsung masuk kedalam mobil.

"Pak Wawan buka gerbangnya! " suruh Darren pada satpam yang sedan berdiri di depan gerbang.

"Baik Pak" pak Wawan langsung membukakan gerbangnya.

Mobil Darren siap meninggalkan kediamannya. Dita hanya melihat Darren akan pergi langsung mencegat mobil Darren.

"Shit! " umpat Darren kaget langsung mengerem mendadak saat tiba-tiba Dita berdiri di depan mobilnya.

"Kamu ngapain berdiri disitu mau mati? "

"HEH JAWAB SAYA! "

Dita tak mengubris teriakan Darren dan berjalan kerarah Darren.

"Mau apa? "

Dita tak menjawab pertanyaan Darren. Dirinya malah meminta tangan Darren. Tapi Darren langsung menarik tangannya kembali.

"Mau ngapain kamu? "

"Mana tangan kanannya pak? "

"Mau ngapain sih kamu? "

"Ya mana tangan kanannya bapak! " jawab Dita ngegas.

"Nih" Darren langsung mengulurkan tangannya kearah Dita dengan perasaan kesal.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang