Setelah kepergian sahabat Darren tinggalah mereka bertiga. El gak mau turun dari gendongannya Dita. Darren kesal sekali melihat anaknya nempel terus sama Dita. Dita hanya bisa menahan tawa saat melihat Darren terus memasang muka kesalnya. El menjulurkan lindahnya pada Darren, sedangkan orang yang diejek hanya menatap sebal sang anak. Ketika El ditatap tajam sama Darren langsung membenamkan wajahnya didada Dita, hal itu langsung membuat Darren tambah kesal dan memutuskan pergi dari sana meninggalkan Dita dan El.
"Bapak mau kemana? " Darren tak menghiraukan pertanyaan Dita, dirinya malah terus berjalan kearah lantai atas.
"Marah tuh papa mu"
"Ya hihihihi"
"El udah mandi belum? "
"Dah"
"Kapan? "
"Tadi sama oma"
"Okedehh! "
"Bunda" panggil El pada Dita membuat yang dipanggil langsung menatap anaknya.
"Kenapa hmm? "
"Kata oma Ey mau uyang taun"
"Kapan? "
"Ndak au"
"Beneran nih bocil mau ultah? Kok gue gak tahu ye? Gue harus tanya Pak Darren! "
"Yaudah El mau ikut bunda gak? "
"Temana? "
"Taman belakang"
"Ote"
"Ih gemes deh sama anak bunda yang ini" gemes Dita sambil mengigit pipi El yang empuk membuat El meringis.
"Bunda kok gigit Ey? "
"Makannya jadi bocil jangan ngegemesin! "
"Kan Ey ndak au soalna yang buat tu papa dan mama" Dita langsung melebarkan matanya setelah mendengar penuturan El barusan. Siapa yang ngajarin nih bocil? Pikir Dita.
"Siapa yang ngajarin El bilang begitu? " tanya Dita galak.
"Papa"
"Siapa? " tanya Dita memastikan supaya tidak salah dengar.
"Papa"
"Hah? "
"Awas aja kamu Pak! "
"Lain kali kalau papa kamu ngajarin yang gak bener jangan kamu ikutin, oke?" El hanya mengangguk saja soalnya tidak tahu apa yang dibicarakan Dita.
"Huh pinternya"
"Eh janan gigit agi pipi Ey, nanti abis kayau bunda gigit telus! "
"Iya, maafin bunda soalnya lupa" Dita masih mengigit pipi El lagi membuat sangat pemilik menatap Dita kesal.
"Tuhkan bunda gigit agi"
"Hehehehe" Dita hanya cengengesan.
"Maapin bunda lagi ya? Jangan ngambek gitu dong El, bunda hanya bercanda lo. Yaudah kalau El ngambek bunda pergi aja" ucap Dita sambil beranjak dari gazebo. Lalu dengan cepat El langsung menarik tangan Dita.
"JANAN PERGII! " teriak El dengan mata berkaca-kaca.
"Makanya El jangan ngambek lagi! "
"Ya" El langsung memeluk tubuh Dita dan menangis.
"Iya iya Ey jangan menangis lagi, bunda tadi cuma bercanda" Dita tidak merasakan ada pergerakan dari El membuat dirinya langsung melonggarkan pelukan dan menatap El yang sudah terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Seorang Duda
RandomStop plagiatrisme!! [Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri] Gadis yang terlahir memiliki paras yang cantik bak bidadari,tapi sayangnya seorang sebatang kara yang ditinggalkan oleh keluarganya akibat kecelakaan beruntun 2 tahun yang lalu. Saat...