SSD 45

14.1K 526 11
                                    

Sepasang suami istri sedang rebahan bersama. Dimana sang suami rebahan di paha sang istri ditambah kepalanya diusap pelan membuat dirinya nyaman dan memejamkan matanya.

"Mas"

"Hmm"

"Kok mas kasir didepan di pecat ya? Kata mbak kasir yang gantiin karena mas kasir itu suka goda-goda gadis yang sudah menikah. Aku berpikir kalau gadis yang sudah menikah itu aku, bener gak sih mas? "

"O, kamu kangen ya sama kasir sialan itu? " Darren langsung duduk sambil menatap istrinya kesal.

"Enggak"

"Terus kenapa kepo tentang sialan itu?" tanya Darren sambil menoleh kesamping enggan menatap istrinya.

"Ya maksud aku it-"

"Taulah" Darren langsung beranjak dari duduk dan masuk ke dalam ruang kerja dengan menutup pintu kasar.

BRAKK

Dita langsung kaget saat melihat pintunya ditutup dengan kasar. Alhasil dirinya mengelus dada.

"Kenapa tuh?" Dita hanya mengidikan bahunya. Kemudian dirinya pergi keluar untuk membuatkan kopi.

Setelah sampai di dapur, dirinya mengambil kopi dan langsung membuatnya dan juga susu untuk dirinya. Setelah selesai dirinya langsung meletakkan dinampan yang sudah ada beberapa camilan. Lepas itu langsung kembali keatas sambil membawa nampannya.

Tok tok tok

Dita mengetuk pintu kerja Darren namun tidak dijawab dari dalam. Mau tidak mau dirinya langsung membuka pintunya. Dita melihat suaminya lagi fokus sama laptop didepannya ditambah kacamata kerja yang menambah ketampanan bertambah kali lipat.

"Ngapain kamu?" tanya Darren dingin karena melihat Dita berjalan kearahnya walaupun dari lirikan mata tajamnya.

"Ini aku bawain kopi buat mas" Dita meletakkan kopi di meja.

"Gausah" jawab Darren cuek.

"Terserah mas aja" Dita duduk disofa yang tersedia disana.

"Ngapain kamu duduk disitu"

"Emang gak boleh? "

"Gak"

"Enggak atau iya aku tetep duduk disini nungguin mas minum kopinya!! "

"Huh, terserah!" Darren menghela napas kasar.

"Hihihi" Dita tertawa pelan karena melihat sesuatu yang lucu di ponsel yang dirinya pegang. Darren yang mendengar itu langsung menoleh ke sang istri. Bukannya melanjutkan kerjanya malah dirinya merasa di acuhkan.

"Dita" panggil Darren namun diacuhkan Dita karena asik dengan ponselnya. Darren yang merasa dicuekin langsung menghampiri Dita dan merebut ponselnya. Dita langsung terkejut saat ponsel digenggamannya di rebut.

"Ih balikin mas"

"Kalau bisa ambil ini" Darren meninggikan ponselnya yang berada ditangan kanannya. Dita langsung berjinjit mengapai ponselnya namun tidak sampai karena tingginya hanya 165 cm alias lebih pendek dari suaminya.

"Mas balikin!!"

"Ambil kalau bisa" Dita tetap berusaha mengambil ponselnya. Tiba-tiba dirinya memiliki ide cemerlang. Dita langsung naik ke sofa dan ya ponselnya langsung ke rebut dari tangan Darren.

"Wlee dapat! " Dita menjulurkan lidahnya meledek suaminya dengan senang sampai melompat-lompat. Namun tiba-tiba kaki kanannya salah pijak ke samping sofa membuat tubuhnya jadi tidak seimbang. Darren dengan sigap langsung menangkap tubuh istrinya. Begitupun dirinya belum siap jadi ikut jatuh ke lantai. Posisi mereka saling bertindih dimana Dita diatas tubuh Darren, sedangkan Darren jatuh dengan keras di lantai ditambah ditindih istrinya membuat badannya remuk.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang