SSD 48

12.7K 492 30
                                    

Pukul 8 malam semua sudah berkumpul di tempat tadi siang, dimana Darren dan Dita melakukan resepsi. Sebelum berdansa Darren berjongkok di depan Dita sambil membuka kotak berwarna merah. Didalam kotak berisi 2 cincin berwarna perak yang sangat simple dan elegan.

"Makasih sudah menerima saya sebagai suami kamu. Makasih sudah menerima El sebagai putra kamu. Makasih semuanya yang kamu lakukan demi keluarga kecil kita. I love you my little wife" ucap Darren walau tidak romantis tapi membuat Dita terharu. Darren menyematkan cincinnya yang ada hiasan mutiara di jari kelingking Dita. Begitupun sebaliknya. Darren langsung berdiri dan merengkuh pinggang kecil istrinya

Prok prok prok

Suara tepuk tangan terdengar saat melihat ketulusan cinta Darren didepan semua orang.

"Makasih sudah menerima aku sebagai istri mas" ucap Dita sambil mengalungkan kedua tangannya di leher Darren.

"Seharusnya saya yang bilang makasih"

"Aku dan mas sama-sama makasih"

"Hmm" Darren mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya hingga hidung mereka bersentuhan.

"Kamu sangat cantik malam ini" bisik Darren.

"Mas juga ganteng"

"Mau berdansa? " Dita mengangguk.

Suara musik mengalun membuat semua pasangan berdansa. Begitupun dengan kedua pengantin yang lagi bahagia. Saat mereka berdansa tiba-tiba musiknya berhenti membuat semua orang langsung terhenti dan saling menatap satu lain bingung. Dita menatap suaminya bingung.

"Gak tahu" jawab Darren seolah tahu pikiran istrinya.

Tiba-tiba seoarang wanita berjalan ke arah Dita dan Darren membuat semua orang mengalihkan tatapan ke wanita itu. Tepat di depan Darren wanita itu mulai aksinya.

"Mas kenapa kamu pergi ninggalin aku disaat aku lagi hamil anak kamu" ucap wanita itu dengan pura-pura menangis sambil mengelus perutnya yang membesar.  Darren yang mendengarkan itu langsung tersenyum smirk tapi ditahan. Sedangkan Dita menggenggam tangan Darren dengan erat.

Semua orang juga tak kalah terkejut mendengar penuturan wanita itu. Bagaimana bisa seorang Darren mempunyai selingkuhan yang jelasnya lagi hamil.

"Terus bagaimana keadaan anak itu? " tanya Darren membuat Dita semakin tidak karuan.

"Anaknya sehat, tapi kenapa kamu tidak tinggal dirumah bersama anak kita? Malah kamu nikah sama orang lain" wanita itu menatap Darren memelas membuat Dita semakin mengeratkan genggamannya. Wanita itu sedikit melirik-lirik Dita dengan tersenyum kemenangan.

"Alexa! Alexa! Kamu kira saya bisa di bohongi begitu saja? Tentu tidak!" batinnya Darren sambil membuat wajahnya sedikit sedih.

"Maaf" ucap Darren sambil mengelus perut wanita itu membuat semua orang terkejut dengan perlakuan Darren barusan.

"Mas" lirih Dita dengan air mata yang ingin tumpah. Tapi Darren tidak menghiraukan Dita malah semakin gencar dengan sandiwara wanita ular didepannya.

"Berapa bulan kandungannya? "

"4 bulan" jawab Alexa membuat air mata Dita meluruh seketika. Bagaimana mungkin suaminya selingkuh atau dirinya yang menjadi selingkuhan. Pantas saja waktu itu sikap suaminya suka marah-marah.

"Mas pulang ya demi anak kita" Alexa menarik tangan Darren membuat Darren mau tak mau mengikuti Alexa dan meninggalkan Dita yang terisak.

Hingga ditengah-tengah kerumunan tiba-tiba Darren berhenti membuat Alexa menatapnya.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang