SSD 65

8.5K 214 7
                                    

Libur telah tiba, membuat anak-anak merasa suntuk dirumah tanpa aktivitas apapun. Hal itu membuat Darren punya ide mengajak keluarga kecilnya liburan.

"Sayang" panggil Darren pada Dita yang tengah menyiram bunga.

"Hmm"

"Gimana kalau kita liburan, daripada dirumah kasihan melihat anak-anak yang tidur, main game dan main"

"Ide bagus tuh, tapi apakah anak-anak mau?"

"Nanti kita tanya mereka"

"Okedeh, aku ikut-ikut aja"

"Iya istriku, sekalian kita bulan madu" goda Darren menatap Dita yang sibuk menyiram bunga didepannya.

"Iyakan sayang? Lihat mas dong"

"Mau ku pukul pakai ini?" tanya Dita galak mengangkat tangki kecil ditangan kanannya.

"Kok marah? Padahal kan aku cuma bilang bulan madu"

"Berisik"

"Iya-iya, yaudah mas masuk aja daripada ngganggu kamu" sebelum dirinya masuk tanpa sengaja melihat pipi Dita yang bersemu merah.

"Sayang, kayaknya ada sesuatu deh di pipi kamu"

"Hah, iyakah mas? Tolong ambilin, aku takut" Dita menatap Darren panik.

"Haha" kekeh Darren.

"Cepat ambil mas, aku takut!" Dita semakin panik.

"Cup cup, nggak ada apa-apa kok. Tadi aku nggak sengaja lihat pipi kamu memerah" ucap Darren mengusap lembut pipi Dita.

"Nggak lucu!"

"Aku serius. Kamu nggak percaya? Oke tunggu sebentar aku ambilin kaca" Darren yang ingin pergi langsung di cegah Dita.

"Kenapa?" Darren memutar badannya menatap istriny

"N-nggak papa kok. Sana kalau mau keluar" gugup Dita memalingkan wajahnya.

"Yaudah, aku mau beli baju dinas buat kita liburan nanti"

"MAS DARREN!!"

"Kenapa??"

"Jangan bahas itu"

"Emang kenapa?"

"Pokoknya jangan bahas yang begituan!"

"Alasannya apa?"

"Jangan ya jangan! Ih nyebelin" kesal Dita memerah bukan karena marah, tapi karena menahan salting dari tadi.

"Kok marah?"

"Siapa yang marah?"

"Kamu"

"Nggak ya"

"Kalau nggak kenapa pipi kamu memerah padam gitu?"

"Diem!"

"Salting ya?"

"Apaan sih"

"Istriku salting ternyata dari tadi, haha. Pantes saat bahas bulan madu langsung memerah tuh pipi" Darren semakin gencar menggoda Dita.

"Pliss deh mas, jangan buat aku marah"

"Hahaha" Darren tertawa puas. Dita yang melihat suaminya tertawa lagi memikirkan ide gimana membuat orang didepannya salting.

"Mas lihat ada burung terbang" tunjuk Dita keatas membuat Darren langsung mendongak. Alhasil Dita langsung mengecup leher Darren.

Darren yang menatap langit tidak ada apa-apa malah merasakan geli di lehernya. Dirinya memalingkan wajahnya agar tidak ikutan salting. Kemudian dirinya menatap istrinya yang menundukkan kepalanya.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang