SSD 24

22.2K 791 3
                                    

Kini Darren sedang berada di depan dua gundukan tanah. Darren merebahkan tubuhnya diantara gundukan tanah. Kepala Darren disenderkan ke nisan tepat di samping kanannya. Tak lupa sambil menaburkan bunga. Darren berceloteh mengingat masa-masa dimana dirinya bertemu orang yang di didalam tanah tersebut.

"Sayang kamu masih ingat gak? Waktu pertama kali kita ketemu? Aku selalu ngakak kalau mengingat hal itu, dimana kamu terpeleset kulit pisang untung dengan sigap aku berada dibelakang kamu, kalau tidak pasti punggung kamu sudah terbentur aspal" kekeh Darren sambil mengingat-ingat dirinya bertemu dengan mamanya El. Oh iya Darren sekarang berada di makam Aira dan adiknya.

"Dan kamu juga dek. Pasti kamu masih ingatkan? Dimana wajah kamu terkena bola waktu dulu aku bermain bola di depan rumah, hehehe lucu tahu kalau mengingat itu" ucap Darren sambil menoleh kearah makam adiknya.

"Pasti kalian berdua masih ingatkan kejadian-kejadian itu sama aku? "

"Hehehe, kalian kok tidurnya lama banget ya? Sampai aku kangen banget sama kalian berdua. Ingin sekali aku kumpul bareng lagi sama kalian berdua"

"Oh iya dek, pasti kamu belum tahukan kalau kakak kamu ini sudah memiliki anak!"

"Iya, kakak sudah punya anak setelah menikah dengan wanita pujaan hati kakak yang sekarang berada di samping kamu"

"Katanya kamu mau ponakan! Sekarang kamu sudah punya ponakan loh yang lucu banget dan ganteng kayak papanya"

"Oh iya sayang, pasti kamu bahagia karena mendengar kabar baik kalau aku sudah menikah dengan seorang wanita, tapi aku tidak mencintainya, kenapa? Karena hatiku hanya milikmu seorang"

"Kejam? Egois? Atau apalah yang penting hati ini hanya untuk istriku seorang 'Aira Fransiska' "

"AKU KECEWA SAMA MAS!! " teriak Aira yang kini berada di depan Darren.

"S-sayang" Darren kaget saat melihat Aira didepannya dengan wajah pucat dan pakaian serba putih. Darren melangkahkan kakinya agar dekat dengan Aira, namun saat ingin memeluknya langsung tangannya ditepis Aira. Darren kaget saat tangannya ditepis.

"Kamu kenapa? Kok menghindar dari Mas? "

"Kamu jahat mas! Jahat! "

"Aku salah apa, sayang? "

"Kamu egois! "

"Kamu kenapaa sih? "

"Kenapa? Kamu bukan mas Darren yang aku kenal! "

"Maksudnya apasih? Jangan bikin mas bingung!"

"Kamu gak nurutin perintah aku! "

"Sayang aku udah turutin semua perintah kamu loh, aku sudah menikah dengan wanita lain agar El merasa punya seorang ibu"

"Tapi kamu tidak mencintainya kan? "

"Tidak"

"Kenapaa mas? Kenapa? "

"Karena hatiku cuma milik kamu, Aira"

"Itu yang membuat aku kecewa sama kamu mas!"

"Aku pernah bilang sama mas sebelum aku pergi,  tolong rawat, jaga, sayang, dan cintailah orang yang akan menjadi ibunya El! Tapi apa yang aku dapat. Ternyata semua yang aku dapat hanya omong kosong"

"S-sayang"

"Aku kecewa sama mas!"

"Kamu boleh kecewa sama mas, asal kamu tahu ya! Bukannya aku tidak mencintai wanita itu tapi 7 tahun kita bersama itu tidak mudah bagi aku melupakan cinta ini padamu sayang! "

"Semua berat! Aku tahu aku melukai hatinya, tapi hati mana bisa aku paksakan untuk mencintainya! "

"Mas"

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang