Drtt drtt
Suara dering ponsel yang menandakan ada panggilan masuk. Dita langsung mengangkat tanpa tahu siapa yang menelpon.
"Halo mas? Gimana udah sampe? " tanya Dita beruntun.
"Woi ini gueeeee! " pekik seseorang di sebrang sana.
"Oh kirain mas Darren, hehehe" kirain Dita itu suaminya yang nelpon karena sedari tadi belum ngasih kabar apa-apa.
"Nyenyenye"
"Kenapa lo nelpon gue? "
"Gue mau ngomong sesuatu tapi lo jangan bilang siapa-siapa ye!"
"Emang lo mau ngomong apa? Kayak serius amat"
"Sebenarnya gue suk-" suara Nita terpotong karena teriakan Dita yang melihat El yang menghampirinya dengan pakaian yang berlumpur.
"ASTAGFIRULLAH EL! KAMU KENAPAA SAYANG?! " teriak Dita sambil melemparkan ponselnya ke sofa dan berlari menghampiri El yang kotor.
"Maafin aku tante" ucap Putra disebelah El.
"Emang kamu habis apain anak aku? "
"Putra gak ngapa-ngapain El tante suer deh, tadi El gak sengaja terpeleset lumpur terus jatuh deh" jelas Putra sambil menahan tawa.
"Apa benar El? " El mengangguk tanpa melihat Dita. El sudah berpikir kalau bundanya tahu pasti akan dimarahin.
"Udah gak papa cepet kekamar mandi nanti bunda susul"
"Dan kamu Putra! Duduk disini aja tungguin El selesai mandi baru kalian main lagi"
"Oke tan" Putra berjalan kearah sofa dimana yang tadi diduduki Dita. Sedangkan Dita menyusul El agar tidak lama Putra menunggunya.
Putra menatap setiap foto-foto yang terpajang di dinding. Putra melihat seseorang wanita cantik di salah satu foto itu. Kemudian dirinya beranjak dari duduknya untuk menghampiri letak foto itu. Saat tangannya hendak menyentuh langsung dikagetkan dengan teriakan dari HP Dita.
"WOI DITA! ADA APA? KENAPA LAMA BANGET! "
Setelah mendengar teriakan itu Putra langsung tak jadi menyentuh foto itu malah dirinya menghampiri ponsel Dita.
"Halo"
"Kenapa lo lama bangetttt!! "
"Gausah teriak-teriak gue kagak budeg! "
"Loh kok suara bocil! "
"Enak aja panggil gue bocil, nama gue Putra panggil aja Putra tante! "
"Gue bukan tante-tante ye! "
"Kayaknya gue kenal suara tante" ucap Putra sambil berpikir.
"Bukannya tante yang tadi nangis ya? Hahaha udah gede kok masih nangis! " ledek Putra membuat Nita melototkan matanya diseberang sana.
"Heh bocil tahu apa lo? "
"Alah tante yang tadi pagi kan? Ngaku aja kenapa sih tan! "
"E-enggak ya lo aja yang salah lihat, makanya pakai kacamata dong biar jelas lihat orang! "
"Nyenyenye"
"Di nasehatin malah menyepelekan lo. Awas aja kalau ketemu gue bakal cincang lo! "
"Kagak takut! "
"Hei Putra apa yang kamu lakukan pada ponsel tante?" tanya Dita dari tangga sambil menuntun El yang sudah bersih saat melihat hpnya dipegang Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Seorang Duda
RandomStop plagiatrisme!! [Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri] Gadis yang terlahir memiliki paras yang cantik bak bidadari,tapi sayangnya seorang sebatang kara yang ditinggalkan oleh keluarganya akibat kecelakaan beruntun 2 tahun yang lalu. Saat...