SSD 42

13.9K 594 56
                                    

Bugh

Suara bogeman mentah mendarat di pipi Roni dan langsung membuatnya langsung tersungkur. Semua orang yang berada disitu langsung kaget dan histeris.

"Astagfirullah aden!" teriak bi Inah menatap tak percaya pada majikannya itu.

"KENAPA KAMU BOHONG SAMA SAYA! KALAU ISTRI SAYA KECELAKAAN? ! DAN KALIAN SEMUA NGAPAIN IKUT BERBOHONG? !" teriak Darren menatap murka Roni dan juga orang-orang di sekitarnya. Roni hanya bisa pasrah mungkin ini akibatnya kalau berbohong pada majikannya yang satu ini.

"UNTUK RONI, SAYA TELAH PERCAYA SAMA KAMU DARI DULU, TAPI APA YANG SAYA DAPAT SEKARANG?! KAMU BERBOHONG MENUTUPI YANG TERJADI PADA ISTRI SAYA! KENAPA?"

"DAN BUAT KALIAN SEMUA KALAU ADA YANG BERBOHONG LAGI, SAYA TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN MEMBUNUH KALIAN SEMUA!" semua orang yang mendengar pernyataan Darren barusan langsung mendadak menegang dan menelan ludahnya sulit.

"DENGAR! "

"I-iya tuan! " jawab mereka serempak walau suara pada ketakutan.

"DAN BUAT KAMU RONI! " Roni yang merasa dipanggil langsung mendongak menatap Darren.

"SAYA AKAN PEC-" ucapan Darren terpotong saat Jihan datang.

"Ada apa ini? " semua pelayan langsung menunduk tidak berani menjawab.

"Ada apa Ren? " tanya Jihan pada putranya itu.

"Mama tahu kalau Roni membohongi aku soal istri aku kecelakaan, Roni bilang Dita sedang mengurus El sakit. Tapi apa yang aku lihat ISTRI AKU SAKIT KARENA KECELAKAAN!" adu Darren pada Jihan.

"Mama yang menyuruhnya berbohong, agar kamu fokus bekerja disana"

"A-apa? " Darren kaget dengan perkataan Jihan barusan. Sungguh dirinya tidak menyangka kalau mama juga ikut-ikutan dengan Roni.

"Iya, mama yang suruh Roni" ulang Jihan.

"KENAPA MA? KENAPA? "

"KARENA MAMA TIDAK MAU KAMU TAHU DAN MEMBUAT KAMU JADI LUPA SAMA PEKERJAAN KAMU!"

"TAPI KENAPA HARUS TUTUP-TUTUPIN DARI AKU SAMPAI 3 HARI?! "

"Karen-" saat Jihan ingin menjelaskan langsung dipotong Darren.

"TERNYATA MAMA YANG AKU PERCAYA SAMA AJA PEMBOHONG!"

"BUKAN ITU MAKSUD MAMA! MAMA BISA JELASIN SEMUANYA! " teriak Jihan saat Darren langsung pergi begitu saja.

Dita yang mendengar teriakan dari bawah membuatnya langsung bangun dari duduknya dan berjalan ke arahnya pintu yang masih setia dengan tongkatnya. Saat hendak menarik pintu tiba-tiba pintunya terdorong dari luar membuat keningnya bertubrukan dengan pintu kayu.

"Aww, siapa sih? " ringis Dita sambil mengusap-usap keningnya.

BRAKK

Pintu kamar tertutup dengan keras membuat Dita terperanjat kaget.

"Astagfirullah mas!"

"Kamu kenapa sih mas? Datang-datang langsung membanting pintu! " kesal Dita sambil menghampiri Darren yang membanting semua barang yang disentuhnya. Darren tidak menghiraukan istrinya, dirinya terlalu sibuk dengan barang ditangannya. Hingga dirinya selesai dengan sepatunya langsung melenggang pergi begitu saja dari hadapan Dita. Dita yang merasa dicuekin langsung mencegat Darren dengan berdiri di pintu.

"Minggir!" ucap Darren dengan nada dingin.

"Nggak! Mas harus jawab aku dulu!" jawab Dita tidak mau mengalah.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang