SSD 59

7.4K 265 34
                                    

Flashback on

Lima tahun yang lalu Dita yang terus merengek  meminta gulali rasa semangka membuat Farrel jengah dan mau tidak mau harus pergi mencarinya walaupun langit sudah petang. Farrel mencarinya sampai jam 10 malam. Dirinya sudah menghampiri beberapa penjual gulali hampir diseluruh wilayah ibu kota namun hasilnya nihil, hingga dirinya berada di penjual terakhir langsung membuat si abangnya kaget mendengar permintaan Farrel.

"Nggak ada yang bang? Makasih" lesu Farrel membalikkan tubuhnya kembali ke mobil. Namun si abang memanggilnya, mau tidak mau dirinya membalik lagi.

"Masnya tunggu dulu disini, biar saya buatin"

"Emang ada?" tanya Farrel seraya berjongkok di samping gerobak.

"Ada demi bumil"

"Kok abangnya tahu kalau itu buat bumil?"

"Sudah berkali-kali ada orang yang minta gulali yang aneh-aneh. Soalnya istri saya dulu malah minta gulali rasa kelapa" Farrel yang mendengarnya hanya meringis.

"Nah sudah jadi" si abangnya menyodorkan gulalinya ke Farrel. Hal itu membuat Farrel melongo tidak percaya.

"Rasa semangka kan?"

"Iya mas. Tenang aja"

"Yaudah makasih ya bang, ini uangnya" ucap Farrel sambil menyodorkan selembar uang merah.

"Nggak usah mas" tolak si abang.

"Nggak papa buat abangnya saja, dan makasih sudah dibikinin gulalinya" Farrel tetap kekeuh agar si abangnya menerima uangnya.

"Kalau masnya maksa saya Terima" akhirnya si abangnya menerima uang pemberian Farrel.

"Kembaliannya ambil saja"

"Kelebihan"

"Nggak papa, itung-itung rezeki buat abangnya"

"Makasih ya mas"

"Iya, saya permisi dulu soalnya sudah di tunggu bumil dirumah" pamit Farrel yang dibalas anggukan.

"Makasih ya mas" Farrel mengacungkan ibu jarinya sebagai jawabannya.

Beberapa menit kemudian mobil Farrel sudah berada di garasi apartemen. Farrel melangkah cepat menuju kamarnya. Setelah sampai di kamarnya, Farrel menaruh gulalinya di atas meja, tidak lupa dirinya melepas jaketnya yang masih melekat di tubuhnya. Kemudian Farrel masuk ke kamar mandi untuk bersih diri. Dulu dirinya ingat saat mamanya lagi hamil dan papanya dari luar pasti langsung bersih diri, habis itu bermain perut mamanya.

Sedangkan Dita yang lagi tidur tiba-tiba kehausan membuat dirinya bangun dan pergi ke dapur. Sampai di dapur dirinya melihat merah-merah di atas meja yang membuat dirinya mendekati meja.

"Apaan ini? Kok kayak.."

"Itu gulalinya" ucap Farrel dari belakang yang langsung membuat Dita kaget. Bukannya menjerit atau apa Dita malah menatap tajam Farrel yang dimana membuat Farrel menelan ludahnya susah.

"Oh" jawab Dita singkat dan menyambar gulalinya tidak lupa sebotol air putih dan kembali masuk kamar  meninggalkan Farrel yang bergidik ngeri.

"Kirain mau marah" ucap Farrel lega.

"KAK FARREL!!" teriak Dita langsung membuat Farrel berlari menghampirinya.

"Ada apa?" tanya Farrel khawatir.

"Nih" Dita menyodorkan gulalinya di depan Farrel yang membuat sang empu kebingungan.

"Buat kakak aja soalnya gue mau tidur, nanti gigi aku sakit kalau makan ini"

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang