SSD 51

9.8K 467 25
                                    

Flashback on

15 tahun yang lalu Darren masih duduk dikelas 12.  Tiba-tiba seorang bocah perempuan gemuk memakai baju kodok berlari mendekati dirinya, tak lupa rambut kuncir 2. Menurut Darren umur bocah itu 5 tahun sepantaran adeknya.

"Hai om" sapa bocah itu menampilkan gigi ompongnya. Darren menjawab dengan senyum. Lalu berjongkok agar tubuhnya sejajar.

"Iya"

"Om ganteng" ucap bocah itu dengan malu-malu.

"Hehehe, masih kecil sudah genit" Darren terkekeh mendengar pujian bocah didepannya.

"Nama kamu siapa?"

"Tita" Darren mengerutkan dahinya bingung.

"Ita?"

"No! Tita"

"Mm Gita?"

"No! Tita" ulang bocah itu dengan kesal karena orang didepannya tidak mengerti. Darren berpikir sejenak.

"Dita?" bocah itu mengangguk.

"Oh Dita" Darren mengangguk-angguk.

"Iya Dita" bocah itu juga mengangguk-angguk.

"Oh iya, om lagi ngapain?" tanya Dita karena melihat Darren masih dengan seragam sekolah duduk di pinggir motor sport berwarna hitam.

"Nunggu temen. Kamu sendiri ngapain disini?"

"Jalan-jalan"

"Sendirian?"

"Ya"

"Gimana kalau om traktir kamu makanan didepan sana" ajak Darren sambil menarik tangan Dita. Namun yang ditarik diam tidak bergerak apapun, membuat Darren menoleh kebelakang.

"Kenapa?" Dita menggeleng dengan mata berkaca-kaca.

"Tenang om gak bakal nyulik kamu" gemas Darren sambil mencubit pipi Dita.

"Yakin?"

"Iya"

"Yaudah ayo kita kesana" Dita menarik tangan Darren agar pergi ke indomaret di seberang.

"Hati-hati" peringat Darren membuat Dita cengengesan. Darren menggendong Dita saat hendak menyebrang. Setelah sampai didepan indomaret Darren langsung menurunkan Dita membuat Dita berlari masuk meninggalkan dirinya.

Sampai didalam Dita mengambil beberapa permen dan coklat membuat Darren langsung merebutnya dengan pelan.

"Kenapa? Kok diambil?" tanya Dita bingung lantaran makanannya yang dipegang diambil Darren.

"Gak boleh makan permen dan coklat"

"Kenapa?"

"Dita mau giginya dicabut seperti adek om?"

"Gak! Emang om punya adek? "

"Kalau gak mau jangan beli permen dan coklat nanti gigi kamu sakit, dan berakhir dicabut. Emm punya sama seperti kamu nakal"

"Tapi aku mau permen dan coklat" ucap Dita
berkaca-kaca.

"Dan aku gak nakal!!" ucap Dita sedikit ngegas, tapi masih dengan raut sedihnya.

"Bukannya om melarang kamu, tapi adek om juga begitu kalau om ajak belanja pasti minta permen, tapi semenjak giginya sakit sekarang berhenti makan yang manis-manis karena giginya dicabut dua" jelas Darren menceritakan adeknya.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang