SSD 8

29.5K 1.1K 2
                                    

Keesokan harinya Dita merasakan sesuatu berat diperutnya. Tanpa sepenuhnya sadar Dita menarik itu tapi tidak bisa malah tambah memeluknya lebih erat.

"Ishhh apaan sih ini kok berat banget, eh eh kok kayak tangan ya? " batin Dita karena merasakan sebuah tangan besar.

"Tapi tangan siapa?, ga mungkin kan kalau tangan El berubah besar? "

"Tapi El dimana? Kok gak ada? Perasaan tadi malam masih ada kok sekarang gak ada? " batin Dita sambil meraba sesuatu didepannya.

"Terus yang meluk aku siapa? "

Dita membalikkan badan agak susah karena tangan itu terus memeluknya. Dita gak pantang menyerah sampai bisa membalikan badannya menghadap yang punya tangan itu. Setelah dengan kekuatan tenaga akhirnya Dita bisa membalikkan badanya.

"Yess" girang Dita.

Dita mendongak keatas betapa terkejutnya. Hal yang pertama kali Dita lihat adalah wajah tampan putih, hidung mancung, rahang tegas. Dita memandang dengan intens tanpa sadar.

"Sial kenapa dia tampan sekali" kekeh Dita masih memandang wajah itu sambil mmembelai wajah itu tapi malah dibuat terkejut. Tiba-tiba pemilik wajah tampan itu membuka matanya.

"AAAAAAAAA" Pekik orang itu juga diikuti Dita yang juga kaget. Dita sadar apa yang sedang ia lakukan dan juga sadar mengapa ia dan papanya El bisa tidur seranjang.

"ANDA NGAPAIN SAYA? " Teriak Dita langsung menjauhkan badannya keujung ranjang sambil menutupi badannya dengan selimut.

"SEMALAM ANDA MEMPERKOSA SAYA KAN? " Teriak Dita menggebu-gebu.

"Siapa yang diperkosa? " tanya seseorang.

Dita dan papanya El terkejut ketika mendapati Jihan di pintu dengan menatap kedua orang itu dengan tajam.

"DARRENNNN" Teriak Jihan sambil menghampiri Darren dan menampar Darren kuat, membuat Darren menoleh kesamping.

"MAMA PERNAH BILANG KALAU KAMU TIDAK BETAH SENDIRI JANGAN MERUSAK ANAK ORANG"

"DARREN GA MEMPERKOSA DIA" tunjuk Darren marah kearah Dita yang ketakutan dengan tubuh yang masih digulung selimut.

"KALAU GA MEMPERKOSA KENAPA KAMU TIDUR DISINI? " bukannya menjawab Darren malah bengong menanyakan dirinya kenapa ada dikamar ini.

"JAWAB DARREN"

"KALAU KAMU GA MAU JAWAB MAMA AKAN NIKAHKAN KAMU DENGAN DITA" Jihan membuat Darren dan Dita melototkan matanya.

"GAK GAK AKU GAK MAU SAMA GADIS ITU" marah Darren sambil menunjuk Dita yang ketakutan dan menatapny tajam.

"Ga ada penolakan" jawab Jihan lembut membuat Darren pasrah.

"Hmm"

"Sekarang kamu dan Dita siapa-siap"

"Emang mau kemana? " tanya Darren bingung pada mamanya.

"KUA"

"APA" pekik Darren dan Dita bebarengan.

"M-ma" panggil Dita.

"Iya sayang"

"Mau ngapain ke KUA? " dengan begonya Dita tanya seperti itu.

"Nikah"

"Siapa yang nikah? "

"Kamu"

"A-aku n-nikah sama siapa? Aku aja gak punya pacar"

"Sama anak mama"

"Siapa? "

"Itu" tunjuk Jihan ke arah Darren yang kesal sedari tadi.

Suamiku Seorang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang