Prolog

23.7K 979 16
                                    

Hai..
Selamat datang di cerita pertama karya ku..
Maaf jika masih banyak sekali typo dalam penulisan..
Semoga suka..
-
-
-

------------------ Happy Reading ------------------

Seorang gadis cantik dengan rambut panjang sepinggang berponi itu tampak duduk di ranjang king size di kamarnya. Gadis itu adalah Kiana Sky Diandra. Gadis cantik dengan rambut berponi itu terlihat lucu dan imut.

Ia kini sedang menonton drakor favoritnya di laptopnya. Sambil memakan cemilan, ia terus fokus menatap layar laptop.

Kehidupannya yang mendekati kata sempurna itu ia rasakan. Walaupun bukan dari keluarga kaya raya, terapi kebutuhan Kiana selalu tercukupi. Ia juga memiliki orang tua yang lengkap dan kasih sayang nya yang besar hanya diberikan untuk Kiana. Maklum, anak tunggal. Ia juga mempunyai sosok sahabat yang setia dengannya.

Kehidupannya yang bahagia itu justru membuat Kiana memiliki sikap yang sedikit berbeda dari yang lain. Kiana adalah anak yang bar-bar. Menyukai hal-hal yang berbau tantangan. Ia juga sedikit freak. Ada saja tingkah konyolnya setiap hari yang ia lakukan.

Seperti halnya kali ini. Kamarnya dibuat berantakan karena ulahnya. Ia tidak bisa duduk anteng menonton. Tangannya yang usil selalu membuang-buang bantal dan guling jika ia menyaksikan adegan yang ia sukai karena gemas dengan keromantisan dari alur drakor yang ditontonnya itu.

" Huwaaa, romantis banget sihh," ujar Kiana menggigit-gigit guling yang ia dekap.

" Andai gue juga bisa ketemu cogan kek gitu terus dia juga ngelakuin hal yang sama ke gue," lanjut Kiana berkhayal.

" Gak usah ngayal yang aneh-aneh, deh. Ini masih pagi lohh," celetuk seseorang yang tiba-tiba berada di samping Kiana.

Kiana terlonjat kaget saat melihat sahabatnya berada di kamarnya.
" Kok lo bisa ada disini? Langsung masuk lagi. Gak ada sopan-sopannya," ujar Kiana.

" Dih salah siapa pintu kamar gak ditutup? Lagian tadi nyokap lo sendiri yang ngizinin gue," jawab gadis di samping Kiana. Gadis itu bernama Hanna Saveera, sahabat Kiana sejak kecil.

Mata Hanna mengelilingi keadaan di ruangan itu. Bantal-bantal dan guling bergeletakan di bawah tempat tidur. Belum lagi, sprei nya yang sudah tidak berbentuk lagi. Benar-benar seperti kapal pecah.
" Masya Allah. Berantakan banget kamar lo, Kia," ujar Hanna geleng-geleng kepala.

Sedangkan Kiana hanya menyengir kuda.
" Hehe, habisnya tadi gue gemes banget sama si pemeran utama yang cowoknya. Romantis banget memperlakukan pacarnya."

" Yaudah deh daripada lo gabut cuma nonton drakor doang kek gini, mending ikut gue aja yuk," ajak Hanna tiba-tiba.

Kiana mengernyitkan dahinya.
" Mau kemana?" Tanyanya.

" Gue mau ketemu seseorang. Dan mau gue kenalin ke lo," jawab Hanna.

" Cewek atau cowok?" Tanya Kiana lagi.

" Ahh banyak nanya lo!"

" Hehe, ya kan gue cuma nanya gitu doang, Han," cengir Kiana.

" Cowok," jawab Hanna dan Kiana langsung berbinar mendengar nya.

" Ganteng ya? Wah bisa nih buat gue," ujar Kiana lagi.

Hanna kini kehabisan kesabaran untuk menghadapi sikap Kiana. Ia menjitak kening Kiana hingga gadis itu meringis.

" Lo kenapa jitak kepala gue sih, Han?" Tanya Kiana tidak terima.

" Habisnya gue capek ngadepin lo," jawab Hanna apa adanya.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang