4. Askara Galendra

10.6K 630 1
                                    


------------------ Happy Reading ------------------

Seorang gadis cantik dengan rambut panjang tergerai itu tengah berjalan-jalan di taman dekat kompleks nya. Ya, gadis itu adalah Kaluna.

Kaluna merasa bosan jika hanya berdiam diri di rumah tanpa ada kesibukan. Apalagi, tidak ada orangtuanya di rumah. Alvaro pun sedang main kerumah temannya.

Kehidupannya yang sekarang ini sangat jauh berbeda dengan kehidupan aslinya sebagai Kiana. Dimana ia tidak pernah merasakan kesepian. Bundanya selalu ada dirumah menemaninya. Dan ada Hanna, sahabatnya yang setiap saat bermain kerumahnya.

" Gue masih bingung, kenapa gue bisa ada disini," gumam Kaluna sambil berjalan-jalan kecil.

" Kenapa harus gue yang ada di tubuhnya Kaluna? Kenapa gak Hanna aja, atau perempuan lain. Kan di dunia ini jumlah perempuan nya aja lebih banyak dari laki-laki," lanjutnya.

Matanya menatap seorang gadis bersama kedua orang tuanya yang sedang berjalan-jalan sore keliling taman itu.Seketika ia teringat orangtuanya.

"Gimana Keadaannya Ayah sama Bunda? Apa mereka baik-baik saja? Atau mereka sedih karena tubuh gue masih terbaring lemah?" Batin Kaluna.

" Haish. Keadaan tubuh asli gue aja gue gak tau. Apalagi keadaannya ayah sama bunda," gumam Kaluna.

Hingga tak sengaja matanya melihat sosok lelaki yang sedang duduk sendirian di bangku taman. Ia mengingat lelaki itu.

Dengan berlari kecil, ia mendekati lelaki itu. Ternyata lelaki itu belum menyadari kedatangan Kaluna. Kaluna pun duduk di sebelah lelaki itu. Hingga membuat lelaki itu menoleh menatap Kaluna.

" Hai," sapa Kaluna pada lelaki yang menatapnya aneh itu.

" Lo cewek yang waktu itu ada di lokasi tawuran,kan?" Tebak lelaki itu.

Kaluna mengangguk senang.
" Ternyata lo masih inget sama gue. Ingatan lo tajam juga ya berarti."

Lelaki itu hanya menatapnya datar.
" Lo ngapain disini?"

" Gue bosen diem dirumah terus. Makanya jalan-jalan ke taman," jawab Kaluna.

" Lo sendiri, ngapain ada disini?" Tanya Kaluna balik.

" Sama kek lo," jawab lelaki itu singkat.

Kaluna memutar kedua bola matanya malas. Hingga akhirnya mereka terdiam untuk beberapa menit. Kaluna gemas karena ingin tahu nama lelaki itu, tapi ia tidak ingin menanyakan nama lelaki itu terlebih dahulu.

" Nih cowok gak peka banget, gila. Ya kali ketemu cewek secantik Kaluna gini tapi gak ditanyain namanya. Gemes banget gue," batin Kaluna kesal.

Begitu pula dengan lelaki di samping Kaluna. Ia ingin bertanya nama gadis itu, tetapi ia terlalu gengsi untuk mengucapkan kalimat itu.

Angin sepoi-sepoi menjadi saksi diamnya mereka berdua tanpa percakapan. Kaluna menjadi geram sendiri. Ia pun bersiap untuk bangkit dari duduknya dan pergi sejauh-jauhnya dari lelaki itu.

" Yaudah kalo gitu, gue duluan ya," ujar Kaluna. Baru saja ia bangkit dari duduknya, lelaki itu langsung mencekal pergelangan tangan Kaluna.

Kaluna menolehkan kepalanya ke belakang menatap laki-laki itu dengan tanda tanya.

" Nama lo siapa? Kita belum kenalan tadi," tanya lelaki itu.

Kaluna yang mendengar itu pun langsung tersenyum tipis. Ia duduk kembali dengan wajah ceria.

" Akhirnya nanya juga. Pasti nyiapin mental dulu ya, bang,"  batin Kaluna dengan senyum yang masih tercetak di bibirnya.

" Nama gue Kaluna," ujar Kaluna.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang