11. Mama Askara

7.2K 398 5
                                    

------------------ Happy Reading ------------------

Siang ini Kaluna tengah rebahan di sofa panjang ruang keluarga rumahnya. Ia menonton televisi sambil memakan cemilan. Bungkus snack berserakan dimana-mana karena Kaluna membuangnya ke lantai.

" Astaghfirullah, Non. Ini kenapa sampah snack nya berantakan gini?" Tanya Bi Uci kaget.

" Hehe maaf Bi. Kaluna gak sempet beresin sampahnya," cengir Kaluna.

Bi Uci menggelengkan kepalanya.
" Yasudah non, biar Bibi aja yang beresin."

"Oke Bi, makasih ya," ujar Kaluna.

" Gak usah bilang makasih, Non. 'Kan ini udah tugas Bibi" ujar Bi Uci tersenyum.

" Sama aja Bi, 'kan Kaluna minta tolong" ujar Kaluna. Sedangkan Bi Uci hanya menggelengkan kepalanya lalu melenggang pergi ke dapur.

"Eumm bosen juga diem dirumah gini," gumam Kaluna lirih.

" Siang-siang gini emang paling enak tuh shopping," lanjutnya.

Ia lalu bangkit dari duduknya dan berjalan ke kamarnya. Ia memakai sweater rajut lalu dengan cepat menyahut tas selempang mini nya. Setelah siap ia keluar dari kamar dan bergegas pergi.

" Non Kaluna mau kemana?" Tanya Bi Uci ketika melihat penampilan Kaluna yang sudah rapi.

" Mau jalan-jalan sebentar Bi. Ngabisin duitnya papa biar gak kebanyakan," jawab Kaluna dengan terkekeh.

" Hadeuh, anak sultan ya beda," gumam Bi Uci.

***

Kini Kaluna sudah berada di sebuah mall. Baru saja ia akan memasuki mall itu, tiba-tiba matanya menangkap sosok wanita paruh baya yang terserempet motor. Kaluna pun dengan cepat menghampiri wanita itu.

" Astaghfirullah, Tante gak apa-apa?" Tanya Kaluna khawatir sembari membantu wanita itu untuk bangun.

" Sssh, tante gak apa-apa kok. Makasih ya nak udah nolongin Tante," jawab wanita itu disertai ringisan kecil.

Kaluna memperhatikan tubuh wanita itu. Matanya membola ketika melihat ada luka di bagian lengan kiri wanita itu.

" Tante, lengan kiri Tante lecet. Duduk dulu yuk Tante, saya obati dulu," ujar Kaluna menuntun wanita itu duduk di sebuah bangku yang letaknya tak jauh dari situ.

Kaluna menengok ke arah kanan dan kiri di sekitarnya. Untungnya ada sebuah apotek yang berada di dekatnya.

" Tante, sebentar ya. Saya belikan hansaplast sama Betadine dulu di apotek itu," ujar Kaluna sambil menunjuk ke apotek di sebelah kanan dari tempatnya. Sedangkan wanita itu hanya mengangguk.

Kaluna dengan cepat berlari ke apotek itu dan membeli hansaplast dan juga Betadine lalu ia langsung membayarnya dan keluar dari apotek itu. Ia kembali ke tempat dimana wanita itu berada.

" Sini Tante, saya obati dulu," ujar Kaluna mengambil lengan kiri wanita itu untuk diobatinya.

Pelan-pelan Kaluna meneteskan Betadine itu ke luka di lengan wanita itu. Setelah itu tempelkan menggunakan hansaplast.

" Nah selesai," gumam Kaluna.

Wanita itu tersenyum menatap luka di lengan kirinya yang sudah diperban oleh hansaplast.
" Terimakasih ya nak. Kamu baik sekali,"

" Iya sama-sama Tante," jawab Kaluna dengan senyumnya.

" Oh iya nama kamu siapa anak cantik?" Tanya wanita itu.

" Nama saya Kaluna, Tante."

" Oh Kaluna. Kalo nama Tante, Tante Zora," ujar wanita itu bernama Zora.

Kaluna or Kiana [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang