Haii..
Selamat datang lagi di cerita ini..
Kalo ada harap maklumi ya~
Oke langsung aja, selamat membaca dan semoga sukaa sama ceritanya~
-
-
------------------- Happy Reading ------------------
Kaluna melirik sekilas jam yang melingkar indah di pergelangan tangannya. Sudah pukul 14.30 WIB. Ia berjalan mondar-mandir di ruang tamu rumahnya. Hari ini ia akan menceritakan identitas aslinya pada Askara, Nico, dan Darren. Namun ketiga lelaki itu sampai kini belum juga datang. Kaluna jadi semakin gugup.
Kaluna pun memilih untuk menengok ke luar apakah Askara, Nico, dan Darren sudah datang atau belum. Namun ternyata, masih belum datang juga.
Ting..!
Tiba-tiba ada sebuah pesan masuk. Kaluna pun langsung membuka ponselnya. Ada sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal.
+628**********
Hai Kaluna
Kaluna mengernyitkan dahinya begitu membaca pesan itu.
" Dia siapa? Kenal sama gue?" Batin Kaluna.
Jari Kaluna pun dengan cepat langsung mengetikkan sesuatu pada layar handphonenya.
Me : Siapa?
+628**********
Lo kemarin ngintip ke rumah gue, 'kan?Mata Kaluna membulat seketika. Apa pengirim pesan itu adalah Freya?
Tubuh Kaluna menegang. Ia takut jika Freya kini ada di sekitarnya. Bukan apa-apa, masalahnya Kaluna sekarang ini sedang sendiri di rumah. Kedua orang tuanya sedang ada pekerjaan di luar kota. Alvaro juga belum pulang kuliah. Sedangkan Bi Uci pasti sedang di dapur. Terlebih lagi Kaluna kini sedang berada di luar rumah.
Tak ingin rasa takutnya semakin menjalar, Kaluna langsung bergegas menuju ke pagar rumahnya. Belum sempat ia masuk ke dalam pagar, seseorang mencekal lengannya. Kaluna membalikkan tubuhnya. Dia Freya!
" Ngapain lo kesini?" Tanya Kaluna gugup.
" Takut, heh?" Tanya balik Freya dengan menampilkan senyum seringainya.
Kaluna menelan ludahnya sendiri. Gugup dan takut bercampur menjadi satu. Ia merutuki tindakannya yang tak sabaran menunggu kedatangan Askara sampai-sampai keluar dari rumah.
" Lepasin gue!" Pekik Kaluna sambil berusaha melepaskan cekalan tangan Freya.
" Lo gak akan bisa lepas dari gue, Kaluna," ujar Freya.
Kaluna tak kehilangan cara. Ia langsung menendang kaki Freya dengan sekuat tenaga. Freya akhirnya melepas cekalan nya dan mengaduh kesakitan. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Kaluna segera berlari menjauh.
" Aaarrrgggghhh! Kenapa gue malah kabur sih? Harusnya gue tadi itu masuk ke dalam rumah, bukannya malah kabur!" Ujar Kaluna sambil terus berlari.
Di belakang, Freya juga turut berlari mengejarnya. Kaluna pun semakin menambah kecepatan berlarinya.
Disela-sela berlari, ia merogoh sakunya dan berusaha menelepon Askara untuk meminta bantuan.
TUT..! TUT..!
" Aaarrrgggghhh! Angkat dong Aska!"
Ketika ia hendak menyeberang, tangan Freya berhasil mencekal lagi.
" Lepasin gue!"
" Gak akan gue lepasin lagi untuk kali ini!" Jawab Freya.
" Gue bilang lepasin ya lepasin!" Teriak Kaluna sambil menarik kencang tangannya hingga ia mundur beberapa langkah ke belakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/317996259-288-k76290.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaluna or Kiana [ END ]
Fiksi Remaja[ BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] [ JUDUL AWAL : KALUNA TRANSMIGRASI] Transmigrasi series #1 Highest rank : #2 in fiksi [04/02/2023 ] ~ Kiana Sky Diandra. Gadis cantik yang bar-bar dan freak yang tersesat di raga seorang gadis bernama Kaluna. Set...